Liputan6.com, Poso - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, intensif mempersiapkan pengamatan gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016. Desa Kalora ditetapkan sebagai lokasi pengamatan sesuai hasil survei yang dilakukan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama LSM Institut Mosintuwu Poso.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Poso, Putera Botilangi, menjelaskan Desa Kalora merupakan titik yang paling tepat dan paling lama menikmati GMT. Gerhana matahari total di Desa Kalora akan berlangsung selama dua menit 40 detik mulai pukul 08.38 WITA.
"Kami sudah menyediakan 5.000 kacamata hitam untuk para pengunjung di lokasi tersebut," ujar dia, Minggu (17/1/2016).
Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, sekitar 40 kilometer utara Kota Poso. Sebanyak 15 dosen ITB akan meletakkan empat buah teropong untuk mengamati GMT dan menyiarkannya secara langsung melalui televisi.
Baca Juga
"Pada dosen ITB itu akan menyiarkan secara langsung terjadinya GMT sehingga masyarakat dapat menyaksikan melalui layar televisi," ujar Putera pekan lalu, seperti dikutip Antara.
Pengamatan GMT tersebut, kata Putera, akan di gelar dalam bentuk festival yang di sebut dengan Festival Kawaninya. Pada festival ini disajikan berbagai jenis tarian dan lagu-lagu daerah setempat selama dua hari yakni 8-9 Maret.
Pada 8 Maret malam masyarakat yang berada di lokasi pengamatan akan dihibur dengan tontonan situasi luar angkasa yang akan disajikan para ilmuwan ITB tersebut dengan menggunakan teropong.
Data Pemprov Sulteng menunjukkan saat ini sudah tercatat sekitar 10.000 orang akan menyaksikan langsung GMT di berbagai lokasi di seluruh wilayah Sulteng seperti Kota Palu, Parigi, Poso, Tojo Una-una dan Banggai.