Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 2 dari 7 pendaki Gunung Bukit Kaba di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu tewas akibat disambar petir pada Minggu sore 17 Januari 2016 sekitar pukul 17.35 WIB. Sementara sisanya mengalami luka bakar.
Kini seluruh korban berhasil dievakuasi tim gabungan aparat kepolisian, TNI, dan Pos Sadar Wisata (Pos Darwis) Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Dua korban meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka. Satu di antaranya, yakni Maspuri (21) yang sempat disemayamkan di RSUD Kota Curup langsung dibawa ke Desa Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Dia dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Baca Juga
Sedangkan korban tewas lainnya atas nama Asih (21) dibawa keluarganya ke Kota Lubuk Linggau malam itu juga.
Sementara korban lain yang juga terkena sambaran petir atas nama Sigit, Kurnia, Hafif, Siti, dan Amzai yang menderita luka bakar ringan juga telah dipulangkan ke Bengkulu Tengah.
Menurut Sigit, salah satu rekan korban, mereka datang untuk melakukan pendakian ke Bukit Kaba berjumlah 21 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama berjumlah 8 orang dan kelompok kedua berjumlah 13 orang.
"Kami 8 orang tiba duluan di puncak saat magrib, Maspuri yang saat itu sedang menjawab panggilan telepon berada di dekat kami tersambar petir, kami semua terpelanting dengan jarak 5 meter," ujar Sigit di Bengkulu, Senin (18/1/2016).
Hujan Petir
Sementara kelompok kedua yang mencapai puncak dengan selisih waktu 15 menit, langsung menghubungi aparat setempat sambil mengumpulkan mereka di lapangan terbuka. Berselang 2 jam kemudian, tim evakuasi datang dan membawa semua korban ke rumah sakit.
Pasca-insiden meninggalnya dua pendaki, jalur pendakian ke puncak Bukit dengan ketinggian 1.937 MDPL itu tetap dibuka.
Pengawas Gunung Api Bukit Kaba, Sigit Widiyanto mengatakan, status Bukit Kaba dinilai masih tetap aman untuk pendaki.
"Hanya saja kita meminta yang berkemah di puncak untuk turun," ujar Sigit Widiyanto.
Imbauan tersebut, bukan karena status Bukit Kaba sebagai gunung berapi, tetapi karena faktor cuaca hujan disertai petir yang membahayakan keselamatan pendaki. Biasanya pendaki pada hari Senin seperti ini memang sepi, tetapi mereka yang mendaki dan berkemah dari hari sebelum-sebelumnya kemungkinan masih ada di puncak bukit.
Sementara itu prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III Fatmawati Soekarno BMKG, Bengkulu, Febri Surgiansyah mengimbau masyarakat untuk waspada akan potensi hujan disertai angin kencang yang diprediksi melanda Bengkulu.
"Ada kemungkinan hujan disertai petir. Angin bertiup bisa mencapai 36 kilometer per jam," tandas Febri.
Advertisement