Liputan6.com, Serang - Aparat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, menyesalkan penjualan kondom secara bebas di sejumlah minimarket di Banten. Pola ini dikhawatirkan memudahkan remaja mendapatkan kondom dan memicu perilaku seks bebas.
"Sebaiknya pihak berwenang untuk membatasi penjualan kondom dan tidak mudah untuk mendapatkannya," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Agus Salim di Tangerang, seperti dilansir Antara, Kamis (21/1/2016).
Menurut dia pengelola swalayan mini harus menyeleksi pembeli. Jika kondom dibeli oleh warga yang sudah berkeluarga tentu tidak menjadi masalah.
"Persoalan sekarang yang timbul adalah pembeli kondom itu ada juga yang masih remaja dan dibiarkan saja," kata Agus.
Baca Juga
Kondom sebagai alat kontrasepsi untuk mendukung program pemerintah Keluarga Berencana, kata dia, sebaiknya hanya disediakan di puskesmas dan klinik kesehatan lainnya.
Dia mengatakan pihaknya prihatin terhadap pelaku seks bebas dan kekerasan seksual pada anak-anak belakangan ini di Kabupaten Tangerang, Pandeglang, Serang maupun di Kota Cilegon.
Belakangan ini, dalam suatu operasi penertiban di tempat kafe remang-remang bahwa aparat Satpol PP banyak menemukan kondom berserakan.
Bahkan yang memprihatinkan di lokasi tempat pacaran para remaja juga ditemukan kondom, hal tersebut perlu dicarikan solusi terbaik untuk mengatasinya.
Agus mengatakan dalam waktu dekat berupaya mengajak instansi terkait untuk mengawasi penjualan kondom di swalayan mini sebagai antisipasi pergaulan bebas para remaja.
Advertisement