Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 439 warga asal Jawa Barat dikembalikan dari permukiman kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mempawah, Kalimantan Barat karena permukiman mereka dibakar warga setempat.
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar, Rafani Achyar mengatakan, pihaknya akan menyiapkan pembinaan bersama tokoh agama, organisasi masyarakat Islam, dan beberapa pihak lainnya.
"Senin sampai Rabu ini kita akan musda dan akan kita angkat. Jelas kita ingin ketemu dan melakukan pembinaan. Kita akan mengusulkan pembinaan begitu dipulangkan pemerintah oleh MUI, tokoh agama, ormas Islam," kata Rafani saat ditemui di kantor MUI Jabar, Jalan Martadinata, Kota Bandung, Sabtu (23/1/2016).
Advertisement
Dia menjelaskan, pembinaan kepada mantan anggota Gafatar sangat penting, selain untuk meluruskan ideologi mereka, pembinaan juga dilakukan agar eks Gafatar bisa kembali diterima di masyarakat.
"Pembinaan ini jangan terlambat lagi supaya tidak kembali (kepada pemahaman yang menyimpang), sisa pemahaman keliru tentang agama bisa diluruskan. Kalau dibiarkan, suatu saat bisa muncul lagi," tutur Rafani.
Baca Juga
"Selain itu jangan sampai menimbulkan reaksi masyarakat yang berlebihan, nggak boleh ada tindakan kekerasan. Anggap mereka kesasar, harus diluruskan dan perlu penerangan," ujar Rafani.
Pada Selasa 19 Januari lalu, ratusan orang yang mengaku mantan anggota Gafatar di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat terusir, lantaran permukiman mereka dibakar warga.
Warga menolak keberadaan mereka lantaran banyaknya orang yang hilang di berbagai daerah, terkait organisasi tersebut. Mereka akhirnya ditampung di berbagai pengungsian untuk dipulangkan ke daerah asal mereka.