Liputan6.com, Denpasar - Patung Ganesha Pura Taman Belatung di Desa Banyupoh, Kabupaten Buleleng, Bali tetap berdiri kokoh pascaterjangan banjir bandang yang terjadi di wilayah itu.
"Hal tersebut sebuah keajaiban karena beberapa bagian lain dari pura tersebut hancur diterjang material yang dibawa banjir bandang seperti potongan kayu dan bebatuan," kata penjaga Pura (Jero Mangku), Taman Belatung, Ida Mangku Anom, seperti dilansir Antara, Minggu, 24 Januari 2016.
Menurut dia, Patung Ganesha yang dibangun dari bahan semen dan pasir itu semestinya ikut hancur melihat dahsyatnya terjangan banjir bandang.
Baca Juga
Dituturkan Mangku Anom, Pura tersebut merupakan temmpat ibadah yang fungsinya cukup vital. Karena sebagai tempat pembersihan diri (melukat) masyarakat dari berbagai daerah di Pulau Dewata.
Baca Juga
Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024 Digelar di Bali, Jadi Wadah Munculkan Gagasan Baru
Top 3 Berita Hari Ini: Gaya Bicara dan Bahasa Inggris Verrell Bramasta di Rapat DPR Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Jadi Sorotan
Tanggapan Budayawan Sugi Lanus Tentang Rencana Prabowo Jadikan Bali The New Singapore dan Hong Kong: Pariwisata Bali Tidak Korbankan Alam
"Pura Taman Belatung, itu pura yang disungsung/digunakan masyarakat (krama) Subak di Desa Banyupoh. Pura ini disungsung lebih dari 150 kepala keluarga (KK) namun sering dikunjungi berbagai kalangan masyarakat di Bali," imbuh Mangku Anom.
Pura tersebut juga sempat dikunjungi berbagai tokoh dan pemimpin masyarakat di Bali. "Banyak kepala daerah yang berkunjung dan bersembahyang di sini," kata dia.
Sementara itu, ditanya mengenai perbaikan Pura, dirinya akan segera merapatkannya dengan pengurus setempat terkait waktu renovasi dan ritual yang akan dilakukan.
Advertisement
"Nanti akan kami diskusikan bersama 'pengempon' Pura,"kata Jero Mangku.