Sukses

Melawan Serbuan Komik Asing dengan Legenda Gunung Kelud

Panji Bagus membuat komik dengan judul Lembusura yang bersandar pada cerita rakyat Kediri, Jawa Timur.

Liputan6.com, Malang - Melawan serbuan komik impor. Hal ini menjadi pelecut Panji Bagus untuk membuat komik dengan judul Lembusura yang bersandar pada cerita rakyat Kediri, Jawa Timur tentang legenda Gunung Kelud.

"Berawal dari keheranan saya begitu banyak komik luar negeri yang memenuhi pasar dalam negeri. Tanpa sadar kita telah dijejali produk impor itu," ucap Panji di Malang, Jawa Timur, Minggu (31/1/2016).

Komik Lembusura sebenarnya hasil karya Panji Bagus untuk memenuhi tugas akhir di Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Brawijaya. Pilihannya jatuh pada cerita Lembusura tentang legenda rakyat di balik seringnya gunung berapi itu erupsi.

"Butuh waktu sehari untuk menyelesaikan tiap 1 halamannya," beber Panji.

Buat mendapatkan detail figur tokoh dan asesori yang dikenakan, riset secara kepustakaan maupun melalui internet penting dilakukan. Ini penting agar karakter lokal tetap terjaga, buka mengadaptasi gambar pada komik luar negeri. Misalnya detail tokoh Lembusura dan Mahesa Sura yang masing-masing berwajah lembu (sapi) dan kerbau.

"Saya harus searching gambar sapi dari berbagai belahan dunia untuk mengetahui pembedanya. Kan aneh misalnya Lembusura berwajah sapi Australia," tutur Panji.
 
Komik karya Panji Bagus terdiri dari 2 chapter, setiap chapter berjumlah 25 halaman. Chapter pertama berkisah tentang pertemuan Lembusura dan Mahesa Sura hingga keputusan mereka mengikuti sayembara. Chapter kedua berkisah tentang sumpah Lembusura karena kecewa pada Dewi Kilisuci pada 1468-1478 Masehi.

Komik Lembusura yang bersandar pada cerita rakyat Kediri, Jatim tentang legenda Gunung Kelud. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Komik Lembusura berkisah tentang legenda terbentuknya Gunung Kelud karena pengkhianatan cinta Putri Jenggala, Dewi Kilisuci, terhadap Mahesa Suro dan Lembusura. Dewi Kilisuci yang cantik dilamar oleh kedua raja sakti dari bangsa siluman berkepala sapi (lembu) dan berkepala kerbau.

Enggan menolak secara langsung karena tidak tega, Dewi Kilisuci pun membuat sayembara untuk keduanya agar membuat 2 sumur di atas puncak Gunung Kelud. Sumur itu satu harus berbau amis dan lainnya semerbak wangi. Itu semua harus selesai dalam semalam sebelum ayam berkokok. Pada akhirnya, keduanya berhasil memenuhi syarat yang diajukan sang putri.

Namun Dewi Kilisuci kembali mengajukan sebuah permintaan, yaitu  Lembusura dan Mahesa Sura harus membuktikan kedua sumur tersebut benar benar wangi dan amis dengan cara harus masuk ke dalam sumur itu.

Kedua raja siluman itu pun masuk ke dalam sumur dan begitu keduanya sampai di dasar sumur, Dewi Kilisuci segera memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun sumur dengan batu. Mahesa Suro dan Lembusura pun mati di dasar sumur.