Sukses

Printer 3D Rakitan Mahasiswa Cirebon Disambut Gembira Seniman

Berawal dari hobi mengulik desain, mahasiswa Cirebon kembangkan printer 3D.

Liputan6.com, Cirebon - Mahasiswa jebolan kampus Catur Insan Cendekia (CIC) Cirebon, Indra Abdul Sofwan, berhasil membuat blue print printer 3D. Ia memerlukan waktu setahun untuk menyelesaikan proyek pribadinya itu.

"Dibuat akhir tahun 2013. Dari hobi mendesain 3D dan melihat video tentang printer 3D akhirnya saya coba buat sendiri," kata Indra kepada Liputan6.com, Minggu, 31 Januari 2016.

Indra yang saat itu mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di kampus CIC tersebut mengawali niatnya dengan modal sendiri. Sembari itu, Indra mendalami desain 3 dimensi, belajar mengcoding, dan mengkalibrasi dengan cara manual.

Indra mengaku mulai tertarik membuat prototipe printer 3D itu setelah melihat Youtube. Saat itu, dia sangat terpukau dengan terobosan warga Tiongkok membuat rumah dengan menggunakan printer 3D.

"Jenis printing yang saya buat jenis FDM dinamakan Rapid Replicating Prototipe (Reprap) dengan model Air Wolf," ujar dia.


Printer 3D yang dibuat Indra itu hasil rakitannya sendiri. Printer berdimensi panjang, tinggi dan lebar dengan 20 cm itu menghabiskan dana hingga Rp 6,7 juta.

"File 3D sudah bisa di-print objek yang dituju juga 100 persen 3D, tergantung dari partisinya. Printer saya belum bisa mencetak dengan ukuran lebih besar dari hasil cetakan karena ukuran print juga kecil," jelas Indra.

Indra menyatakan, kesulitan utama yang dihadapinya dalam membuat prototipe print 3D adalah saat pengkalibrasian. Sebab, printer yang dibuat membutuhkan proses dan bukan produk rakitan.

"Printer ini belum banyak dipublikasikan. Paling di internal tertentu saja dan relasi pihak kampus. Selain itu, pengenalan printer 3D ini baru lewat workshop kampus saja," ujar Indra.

Pembuatan printer 3D ini mendapat sambutan baik dari sejumlah seniman Cirebon. Salah satunya Agung Sedayu. Ia mengatakan terobosan yang dibuat warga Cirebon itu cukup membantu kinerja para seniman.

"Untuk produksi seni kerajinan yang bakal dijual bisa lewat printer 3D nantinya," sebut Agung.

Dia berharap, hasil karya mahasiswa CIC tersebut dapat memotivasi generasi muda Cirebon yang lain untuk terus berinovasi membuat karya yang lain.

"Berharap printer 3D ini bisa diproduksi massal sehingga dapat memperkaya kreatifitas seni anak Cirebon," kata Agung.