Sukses

Mencengangkan, Omzet Bank Sampah Makassar Rp 600 Juta Sehari

Pemerintah menetapkan Makassar jadi percontohan pengelolaan sampah dengan Bank Sampah.

Liputan6.com, Makassar - Nasabah Bank Sampah Kota Makassar saat ini tercatat lebih dari 11.000 orang yang tergabung dalam 168 kelompok. Para nasabah Bank Sampah itu berada di 14 kecamatan dan 143 kelurahan di Kota Makassar.

Atas capaian itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan Makassar sebagai percontohan pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah. Penetapan tersebut diumumkan di Jakarta pada Senin, 1 Februari 2016.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menyebutkan produksi sampah Kota Makassar mencapai angka 700 hingga 800 ton per hari. Sampah sejumlah itu akan menjadi masalah jika tidak dikelola, namun menguntungkan jika dikelola.


"Sampah di Kota Makassar yang dapat direduksi melalui pilah-pilih melalui nasabah Bank Sampah dalam sehari menghasilkan omzet sebanyak Rp 600 juta," kata Danny, panggilan akrab wali kota, di Balai Kota, Selasa (2/2/2016).

Dia menambahkan, sampah bekas rumah tangga dan lainnya oleh sebagian warga juga didaur ulang menjadi barang mewah untuk aksesoris rumah.

"Hingga saat ini kami masih menantikan investor asing yang mau mengelola sampah menjadi sumber energi listrik," kata dia.

Dia mengatakan, sebagai warga negara yang bijak bukan hanya taat dan patuh terhadap kewajiban membayar pajak bumi dan bangunan. Warga juga wajib bijak terhadap sampah di sekitarnya.