Liputan6.com, Denpasar - Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 8 Februari pekan depan dirayakan di seluruh Indonesia, termasuk Bali. Berbagai persiapan telah dilakukan di Pulau Dewata, salah satunya di Griya Kongco Dwipayana.
Di kelenteng yang juga disebut Vihara Nusantara ini jalinan erat antara penganut Hindu (Siwa), Budha terajut indah. Di kelenteng yang berada di tengah hutan mangrove itu, umat Hindu dan Budha bersembahyang bersama.
Pemimpin Griya Kongco Dwipayana, Ida Bagus Made Adnyana menjelaskan, di sini umat Hindu dan Budha sama-sama bersembahyang di dalam kelenteng. Tokoh yang biasa dipanggil Atu Mangku itu menuturkan, hampir setiap hari kedua umat menggelar persembahyangan.
"Jika umat Hindu, dia akan bersembahyang di sanggah (tempat ibadah) dulu, baru ke sini. Dan, begitu juga sebaliknya," kata Atu Mangku saat ditemui Liputan6.com di lokasi, Jumat (5/2/2016).
Menurut dia, kongco itu merupakan simbol Siwa dan Buddha. "Umat Hindu dan Buddha, dia tidak merasakan suatu perbedaan. Semua datang sembahyang ke sini," kata dia.
Atu Mangku menjelaskan jika kongco itu dibangun pada zaman Dinasti Ching. Karena baru dibuatkan fasilitas, barulah otomatis digunakan pada 1987. Proses pembangunan dilakukan bertahap dan rampung pada 1999.
Saat ini, kongco ini tengah melakukan persiapan menyambut hari raya Imlek. "Persiapan awal kami melakukan sembahyang antar-Jawa (menghadap ke langit), setelah itu dilakukan pembersihan," jelas Atu Mangku.
Sementara itu, tim kesenian Barongsai di kongco sudah mulai banyak pementasan. "Hari ini sudah pentas, ada di 5 lokasi. Pemain barongsainya ada dari Hindu, Budha, Islam dan Kristiani," kata Atu Mangku.
Umat Hindu dan Budha Sembahyang Bersama di Kelenteng Ini
Di kelenteng tengah hutan mangrove ini umat Hindu dan Budha menjalin hubungan erat.
Advertisement