Sukses

Bertaruh Keberuntungan di Pintu Kelenteng

Mereka berharap belas kasih para pengunjung kelenteng yang mayoritas masyarakat Thionghoa yang ingin melakukan ibadah jelang imlek.

Liputan6.com, Makassar - Sejumlah pengemis memanfaatkan momen mengeruk rejeki jelang perayaan imlek di sejumlah wihara yang tersebar di Makassar, Sulawesi Utara.

Daeng Tati (48) warga Jalan Parangtambung, Makassar yang ditemui di depan kelenteng Xian-Ma mengakui sejak dua hari lalu alih profesi menjadi pengemis.

Mereka berharap belas kasih para pengunjung kelenteng yang mayoritas masyarakat Thionghoa yang ingin melakukan ibadah di dalam kelenteng jelang perayaan imlek.

"Biasanya ada pengunjung yang berbagi rejeki dengan memberikan kami uang recehan. Tapi kalau dikumpul biasa sampai Rp 50 Ribu," kata Tati pada Liputan6.com, Minggu (7/2/2016).

Selain para pengemis dadakan, momen jelang imlek juga dimanfaatkan oleh  para pedagang burung pipit tampak siaga di depan pintu masuk kelenteng.


"Burung pipit merupakan bagian dari perayaan imlek dan saya tiap tahun berjualan burung pipit disini," kata Syahrir.

Namun perayaan imlek tahun ini, diakui Syahrir burung pipitnya belum ada yang terbeli beda ditahun sebelumnya yang terjual sampai 1000 ekor burung pipitnya.

"Seekornya itu saya jual Rp 2000. Tapi saat ini belum ada terjual mungkin besok puncaknya sekaligus langsung burung yang dibeli akan dilepas di luar kelenteng," ujar dia.

Burung pipit sendiri kata Syahrir ditangkap di area persawahan yang berada di Kabupaten Takalar, Sulsel.

"Disana masih banyak area persawahan dan banyak burung pipitnya," tukas Syahrir.

Burung pipit ini dalam tradisi Tionghoa digunakan dalam ritual Fang Shen pada hari Imlek di Jambi, yaitu melepasliarkan hewan ke alam liar.

Selain ritual peribadatan, melepas burung ke alam liar bermakna kecintaan dan upaya melestarikan keseimbangan alam.

Video Terkini