Sukses

Kasus Bunuh Diri dan Misteri Kolam Air Panas Gunung Kerinci

Tokoh masyarakat mengingatkan jangan sekali-kali berpikir hendak bunuh diri di kolam air Kerinci.

Liputan6.com, Jambi - Kolam air panas di Semurup merupakan satu dari sekian titik kolam air panas di Kabupaten Kerinci, Jambi. Banyaknya kolam air panas ini karena di Kerinci terdapat gunung berapi aktif yakni Gunung Kerinci.

Hanya butuh sekitar 5 menit agar sebuah telur mentah bisa matang usai direndam di kolam air panas Semurup, Kabupaten Kerinci. Selain dikenal sebagai sumber wisata daerah, kolam air panas di Semurup ternyata sejak lama dikenal sebagai lokasi 'favorit' untuk mengakhiri hidup.

"Jumlah warga yang bunuh diri di kolam air panas Semurup sudah tidak terhitung lagi. Hampir setiap tahunnya air panas meminta korban manusia. Bahkan beberapa di antara korban ada yang dari luar Kerinci," ujar Hajrun, salah seorang tokoh masyarakat Semurup, Kamis (11/2/2016).

Hajrun mengingatkan jangan pernah berniat mengakhiri hidup di air panas Semurup. Orang yang sudah memiliki niat untuk bunuh diri di air panas akan mengalami kerasukan. Seolah-olah ada seruan gaib yang memaksa si korban untuk segera datang dan menceburkan diri.

Untuk menghindari aksi bunuh diri di air panas, Pemkab Kerinci sengaja membangun pagar pengaman dengan tinggi sekitar 8 meter, dan pintunya selalu di gembok. Meski demikian, tetap saja ada orang nekat dan lolos bunuh diri di kolam panas tersebut.

Kasus bunuh diri terbaru pada Kamis (11/2/2016) pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB. Rismita (44) warga Dusun Dalam, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ditemukan mengapung di sebuah kolam air panas Semurup.

Berdasarkan informasi, saat ditemukan warga, hampir seluruh tubuh korban melepuh. Korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah dibawa ke Rumah Sakit HM A Thalib, Kerinci.

Kapolsek Air Hangat, Iptu Supardinur mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh warga dan sudah berada di dalam kolam air panas yang menggelegak. Saat ditemukan korban dalam kondisi kritis dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Meski demikian, Supardinur belum dapat memastikan motif korban hingga nekat menceburkan diri ke dalam kolam air panas tersebut. "Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menanyakan ke keluarganya (korban)," ujar Supardinur.

Sementara itu, Bujang, salah seorang petugas di RSUD HM A Thalib mengatakan, karena kondisi yang parah dan kritis nyawa korban tidak tertolong. "Korban sudah meninggal dunia, dan sudah dibawa pulang oleh keluarganya," kata Bujang.