Liputan6.com, Makassar - Pahlawan nasional Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke-16 dikenal gagah perkasa dengan aksi keberaniannya melawan kolonial Belanda di Sulawesi Selatan.
Menurut sejarah masyarakat Sulawesi Selatan, Sultan yang dijuluki musuhnya dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur ini lahir 1629, dan diangkat menjadi Raja Gowa pada 1652 ketika masih berusia 23 tahun.
Sultan Hasanuddin menjabat Raja Gowa selama 17 tahun hingga tahun 1669. Pada usia 41 tahun, tepatnya tanggal 12 Mei 1670, Sultan Hasanuddin wafat. Di atas makamnya tertera nama Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Mohammad Bakir Tumenanga Ribulla Pangkawi, yang merupakan nama gelar Sultan Hasanuddin.
Di sebelah kiri depan komplek pemakaman terdapat sebuah batu 'Tomanurung' atau disebut juga 'Batu Pallantikan' sebagai tempat pelantikan Raja-raja Gowa.
Baca Juga
Selain masyarakat setempat, makam Sultan Hasanuddin ini sering dikunjungi oleh warga dari luar pulau. Pada Jumat, 12 Februari 2016, rombongan dari DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat berziarah dan berdoa di makam Sultan Hasanuddin.
"Kami berdua datang kemari atas ajakan rekan dari anggota DPRD Kota Cimahi yaitu Bu Lilis Yusniawati. Karena konteksnya ziarah kubur, jadi ya saya terpanggil untuk ikut mendoakan para pahlawan itu," kata Basdir, anggota DPRD Kota Makassar.
Lilis berziarah ke makam Sultan Hasannudin karena alasan spiritual. Dia mengaku dalam mimpinya pernah didatangi oleh sosok lelaki tinggi berbadan kekar, sarung terlilit di pinggang, dengan penutup kepala atau 'passapu' seraya duduk bersila.
Dia pun bernazar untuk bisa ziarah di makam Sultan Hasanuddin yang dikebumikan di sebuah puncak bukit terbuka Tamalate. Lokasinya di ari Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Nazar saya ini bukan main-main, karena saya terus dihantui oleh sosok tinggi kekar menggunakan penutup kepala. Setelah konsultasi dengan paranormal, sosok yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Makanya saya niat untuk ziarah dan minta petunjuk pada petugas makam Sultan Hasanuddin," kata Llis kepada Liputan6.com Jumat (12/2/2016).
Lilis yang juga anggota DPRD Kota Cimahi asal Fraksi Partai Demokrat ini mengaku bangga karena mendapatkan wahyu untuk sungkem di makam pahlawan nasional yang berperang melawan tentara kolonial Belanda.
Lilis bahkan meminta petugas penjaga makam Raja-raja Gowa untuk melihat kekuatan energinya melalui kedua tangannya.
"Tolong tinggalkan saya, biar saya fokus dengan misi nazar saya," pungkas Lilis.