Serunya Lomba Jong, Sampan Layar Mini Khas Melayu

Liputan6.com, Batam - Jong adalah sebutan bagi miniatur perahu layar berbahan kayu yang didesain sedemikian rupa agar dapat berlayar sendiri mengikuti terpaan angin. Pada zaman dulu, anak-anak sering memainkan mainan tradisional khas Melayu itu di tepi pantai.

"Biasa dimainkan di musim gelombang surut," ujar Basir (60), seorang pecinta jong asal Bengkalis, Provinsi Riau, Sabtu (13/2/2016).

Jong, sambung Basir, terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu badan jong berupa miniatur sampan dan 2 bagian layar (bagian layar besar dan kecil termasuk tiang layar). Ada pula jogo, bagian yang dipasang pada bagian depan jong dan berbentuk seperti moncong ikan todak dan berfungsi untuk menjaga kestabilan ketika ditiup angin.

Bagian penting lainnya adalah ganda kate, yaitu bagian berbahan kayu yang dipasang melintang di sebelah kanan, seperti cadik atau penyeimbang pada sampan.

Kini, jong tak lagi banyak dimainkan anak-anak. Untuk mempertahankan tradisi, jong kini selalu dilombakan dalam pesta rakyat. Lokasinya beragam, biasanya digelar di pantai yang memiliki permukaan air laut dangkal dan saat laut sedang pasang.

Seperti baru-baru ini, pesta rakyat yang berlokasi di pesisir Kampung Pulo, Batu Besar, Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Basir bersama rombongan setia menjadi peserta lomba itu.

"Sebagai bentuk mencintai warisan budaya leluhur, saya selalu ikut perlombaan Jong," kata Basir.

Dalam lomba tersebut, jong akan melalui lintasan berupa garis lurus menuju gawang. jong yang berlayar melenceng dari arena akan dinyatakan kalah, sedangkan jong yang  masuk gawang tercepat akan menjadi pemenang.

Untuk memainkannya, pemandu jong akan mengatur kemudi yang terdapat pada ujung ganda kate. Keahlian pemandu diuji untuk memastikan jong bisa tetap seimbang berlayar di atas permukaan air.

"Untuk mengemudikan jong membutuhkan keahlian dan keterampilan terasah," ucap Basir.

Keahlian juga diperlukan untuk membuat jong yang berkualitas. Faktor terpenting adalah pemilihan kayu yang baik dan kemampuan merangkai agar perahu dapat seimbang.

"Yang terpenting dalam pembuatan Jong tinggi layar harus lebih panjang daripada lebar badan Jong," kata Basir.