Sukses

Cerita Sukses Bisnis Miniatur Mobil di Bandung

Indonesia merupakan pasar terbesar miniatur mobil alias die cast.

Liputan6.com, Bandung - Meskipun hanya mainan, namun miniatur mobil atau yang disebut die cast kini telah menjadi bisnis yang menjanjikan. Warga Kota Bandung, Edit Lesmana, telah membuktikannya. Berawal dari kolektor, lambat laun menjadi penjual, kini sebagai ahli modifikasi die cast.

Hobi yang bisa digemari dari mulai anak-anak sampai orang dewasa ini telah dilakoninya sejak masih kecil. Kegemarannya mengumpulkan die cast dengan berbagai macam merek ini jadi bisnis yang menguntungkan baginya.

"Setelah satu atau dua bulan kalau die cast itu enggak diproduksi lagi, harganya bisa jadi Rp 100 ribu lebih," kata Edit kepada Liputan6.com di Bandung, Jumat 12 Februari 2016.

Satu die cast yang dibelinya dari kisaran harga Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu, bisa terjual hingga mencapai ratusan bahkan jutaan rupiah. Tetapi untuk bisa menjual dengan harga mahal, die cast yang dijual tergantung dari tahun pembuatan dan jumlahnya.


Pemilik toko die cast Hell's Garage di Pasar Barang Antik Cikapundung, Kota Bandung ini mengatakan, Indonesia telah menjadi pasar terbesar die cast dengan merk Hotweels buatan Amerika. Sementara negara penciptanya, hanya berada di urutan kedua.

"Pabrik Hotweels sebenarnya ada di Malaysia. Karena Indonesia jadi pasar terbesar di dunia, jadi kalau ada hot item pasti dijual pertama di Indonesia," jelasnya.

Akibat kelangkaan dan mahalnya harga jual die cast ini, akibat terbatasnya produksi mainan oleh produsennya, membuat Edit berpikir keras agar barang yang diinginkannya dapat dimiliki.

Mulailah dia mencoba-coba memproduksinya sendiri. Hasilnya, selain dapat memiliki die cast yang diinginkan, ternyata juga diminati oleh kolektor barang serupa.

Kini Edit menerima jasa untuk memodifikasi bahkan menciptakan replika die cast untuk edisi terbatas. Alasannya, beberapa konsumen langganannya menginginkan die cast limited edition ini.

"Banyak konsumen yang bikin mobil bentuk seperti aslinya tapi untuk dilelang atau charity (kegiatan amal). Kalau lagi expo atau pameran, 10 mobil itu dilelang harganya bisa sampai Rp 50 juta. Karena itu limited edition, dan kolektor yang nawar harga kan suka adu gengsi," tambah Edit.

Edit pun yakin apabila bisnis menguntungkan yang dijalaninya itu memiliki umur yang cukup panjang. Sebab, para kolektor baru pun kini mulai bermunculan, hingga pasar die cast masih tetap menjanjikan.

"Sekarang bisa dibilang lagi hot-hotnya, kalau dulu enggak gila-gila amat. Malahan gara-gara die cast, kini Indonesia bikin SNI (Standar Nasional Indonesia) sendiri buat semua mainan," kata Edit.