Liputan6.com, Bekasi - Berkat dana desa, seluruh warga di Desa Segaramakmur, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kini tak perlu lagi memanggul air untuk kebutuhan sehari-hari.Â
"Dulunya kami kesulitan mendapat air bersih, makanya dana desa tahun lalu kita gunakan untuk sanitasi air bersih. Jadi, warga tidak lagi jauh-jauh manggul air untuk kebutuhan di rumah. Karena sanitasi air bersih ini langsung disalurkan ke rumah warga," ungkap Agus Sopian, Kepala Desa Segaramakmur dalam pernyataan yang dikutip Kamis (18/2/2016).
Sanitasi air bersih Segaramakmur dibangun 3 titik, yakni di Kampung Kramat Blencong, di Kampung Poncol dan di Jalan Segaramakmur. Pusat Sanitasi diletakkan di lokasi strategis, agar mudah dijangkau oleh masyarakat.
Advertisement
"Lokasi sanitasinya di tempat-tempat strategis agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Seperti halnya di Kampung Kramat Blencong itu di halaman masjid, ada juga yang diletakkan di sini (kantor desa)," ujar Agus.
Baca Juga
Sanitasi air bersih di desa ini menggunakan satelit dengan kecepatan yang tinggi, agar air bersih dapat terdistribusi dengan baik. Tendangan air yang dihasilkan dari sanitasi ini mencapai 300-600 milimeter per detik.
"Alat yang digunakan untuk sanitasi ini satelit. Ini alat yang paling bagus, tendangan airnya sangat kencang, jadi cepat terdistribusinya,"Â ungkap dia.
Ia melanjutkan, air bersih hasil sanitasi ini kemudian didistribusikan ke warga desa, melalui pipa khusus yang disalurkan langsung ke rumah warga desa. Sanitasi air bersih ini nantinya, akan diberdayakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk menunjang perekonomian desa secara berkelanjutan.
"Selain membantu masyarakat desa agar tidak lagi kesulitan air bersih, Sanitasi ini juga akan kita berdayakan melalui BUMDes. Jadi juga bisa membantu meningkatkan perekonomian desa," ujar Agus.
Selanjutnya selain digunakan untuk sanitasi air bersih, dana desa juga dimanfaatkan Desa Segaramakmur untuk membangun Jalan Lingkungan (Jaling).
Jalan lingkungan tersebut dibangun di berbagai pusat aktivitas perekonomian desa seperti area pertanian, persawahan dan pertambakan.
"Seperti arahan Pak Menteri, penggunaan dana desa kita manfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. Dengan begitu, aktivitas ekonomi kita menjadi sangat terbantu," imbuh dia.
Diakui Agus, program dana desa sangat membantu kesejahteraan dan perekonomian desa. Ia berencana, dana desa selanjutnya akan dimanfaatkan untuk membangun gedung serba guna, yang juga akan diberdayakan oleh BUMDes.
"Masyarakat di sini lahan rumahnya sudah sempit. Nanti gedung serba guna ini bisa dipakai warga untuk acara adat, pernikahan dan sebagainya. Nanti kita berdayakan juga lewat BUMDes," jelas dia.
Dana desa sebagai salah satu program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur. Anggaran dana desa mengalami peningkatan dari Rp 20,7 Triliun menjadi Rp 47 Triliun tahun ini. Bahkan, dana ini akan mengalami peningkatan hingga Rp 90 Triliun di Tahun 2017.
"Pembangunan infrastruktur dari dana desa ini syaratnya harus padat karya. Agar perekonomian masyarakat juga akan sangat terbantu," ujar Menteri Marwan.
Menurutnya, realisasi dari program dana desa tersebut akan mampu membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. "Kita akan bantu pertumbuhan ekonomi nasional dari desa-desa. Karena aktivitas ekonomi nasional juga bergantung pada aktivitas ekonomi di desa," Marwan memungkasi.