Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta seorang pengaku penerus Nabi Isa di Jombang harus segera diperiksa kesehatan dan kejiwaannya.
"Ndak usah ditanggapi atau dibesar-besarkan. Yang harus diurus itu soal kejiwaan dan kesehatannya," tutur Soekarwo di Surabaya, Jumat (19/2/2016).
Pakde Karwo, demikian gubernur biasa disapa, menegaskan bahwa masyarakat Jawa Timur tidak perlu resah dan jangan mudah percaya dengan ulah orang-orang yang mengaku atau membawa-bawa agama.
"Karena bisa saja tubuhnya sehat, tetapi kejiwaan dan psikologinya harus diperiksa," Soekarwo menegaskan.
Baca Juga
Peneliti Sejarah Islam Brain Community, Muhammad Hafi, mengajak seseorang berpikir cerdas dalam menyikapi persoalan tersebut. Manusia diberikan akal dan logika untuk melihat sesuatu masalah.
"Kita manusia diberikan akal dan pikiran. Ada persoalan harus diselesaikan secara akal sehat. Saya tidak menyalahkan apakah benar Jari itu penerus Nabi Isa atau tidak mari kita baca sejarah," kata Hafi
Hafi menjelaskan bahwa dalam sejumlah literatur Islam dan banyak kajian tafsir yang menyebutkan bahwa Isa putra Maryam diangkat ke langit dan akan diturunkan lagi menjelang akhir zaman bersama dengan Imam Mahdi.
"Sekarang bagaimana pola pikir kita menyikapi fenomena ini," kata Hafi.
Jari (40) warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, mengaku sebagai penerus Nabi Isa AS. Jari mengaku telah mendapatkan wahyu dari Allah SWT pada tahun 2005 silam sebagai penerus Nabi Isa AS.
Dia mengajari pengikutnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan menambahi kalimat: "Wa-isa habibullah atau Ashadu'alla Ila Ha Ilallah, Wa Ashadu Anna Muhammadurrasullullah, Wa Isa Habibullah."