Liputan6.com, Makassar - Pemkot Makassar berencana menutup lokalisasi prostitusi terbesar di Sulawesi, Lokalisasi Nusantara, menyusul penutupan Kalijodo oleh Pemprov DKI Jakarta. Lokalisasi yang bertempat di Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan, itu akan diubah menjadi pusat kuliner.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyatakan sejak awal telah berencana untuk mengubah lokalisasi Nusantara menjadi tempat wisata kuliner yang menjajakan semua makanan dan minuman khas Sulsel. Opsi itu dinilai pas karena lokasinya memang strategis.
"Kita tak ingin Kota Daeng ini dikenal di luar sana karena keberadaan lokalisasi Nusantaranya. Apalagi jika itu menjadi ikon, tentu sangat merusak citra kota Makassar yang sangat dikenal dengan kekentalan adat dan budayanya yang positif," kata Danny, sapaan akrab Walikota Makassar, Rabu (24/2/2016).
Lokasi Jalan Nusantara hanya berjarak sekitar 200 meter dari Balai Kota Makassar. Lokasi itu juga berada di depan Pelabuhan Soekarno-Hatta dan Polres Pelabuhan Makassar yang ramai menjadi perlintasan para pendatang. Tidak mengherankan jika lokalisasi itu juga sering didatangi lelaki hidung belang dari luar Makassar, seperti Papua.
Baca Juga
PSKÂ yang dipekerjakan tidak hanya berasal dari wilayah Sulsel, tetapi juga dari Kalimantan dan Surabaya. Mereka dipekerjakan para pengusaha tempat hiburan malam di lokalisasi Nusantara. Keberadaan mereka dinilai mengancam masyarakat Makassar akan peredaran penyakit menular seperti HIV/AIDS.
Danny menyatakan, kewenangan upaya merenovasi lokalisasi Nusantara telah diberikan kepada Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Makassar.
"Terkait hal itu, saya serahkan kepada dinas-dinas terkait untuk melaksanakannya segera, khususnya Dinas Pariwisata Kota Makassar dalam hal ini yang utama," ucap Danny.
Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Makassar, Rusmayani Majid, mengatakan telah berupaya mengubah lokalisasi Nusantara menjadi tempat wisata kuliner secara bertahap. Salah satunya dengan menginstruksikan aparat di lapangan untuk tidak mengeluarkan dan memperpanjang izin panti pijat yang ada di Jalan Nusantara.
"Jika nantinya izinnya sudah habis tempo, baru kita lakukan penertiban dan perlahan merubah lokalisasi Nusantara menjadi tempat wisata kuliner sesuai rencana Walikota Makassar," tukas Rusmayani.