Liputan6.com, Cirebon - Sakit yang diderita Alvarokhan Sugema, bocah penderita tumor mata ganas, menuai empati dan perhatian masyarakat. Uluran warga berbentuk donasi mulai mengalir bagi anak yang akrab disapa Alvar itu.
Belum sebulan, dana pengobatan bagi bocah berusia 3 tahun itu sudah mencapai Rp 63 juta. Donasi yang terkumpul itu kini dikelola Yayasan Baitul Ilmi bersama manajemen RS Permata selaku rumah sakit yang sempat merawat Alvar.
"Alhamdulillah, banyak yang membantu. Bahkan, sebagian besar dana bantuan yang kami himpun dan kelola dari orang-orang yang sangat peduli sampai sejumlah pejabat membantu," tutur Ketua Yayasan Baitul Ilmi Fifi Sofiah Effendy, Kamis (25/6/2016).
Fifi juga mengungkapkan, donasi yang diberikan tidak hanya berasal dari warga Cirebon, sejumlah mantan pejabat yang pernah bertugas di Cirebon juga ikut menyumbang.
Bahkan, bantuan biaya pengobatan Alvar juga datang dari sebuah perusahaan ekspor asal Surabaya.
Baca Juga
"Donasi terus kami buka hingga Alvar sembuh. Tentunya kami meminta doa kepada semua masyarakat untuk kesembuhan Alvar," ucap Fifi.
Ia menyatakan upaya masyarakat membantu kesembuhan Alvar merupakan motivasi sekaligus kritik bagi pemerintah setempat.
Ia menilai respon pemerintah tergolong lambat karena tumor yang diderita Alvar sudah mencapai stadium 4.
"Pemda harus lebih peka terhadap warganya," ucap Fifi.
Sementara itu, Direktur RS Permata Cirebon Asad menyampaikan, kondisi terakhir Alvar sudah ditangani RS Dharmais Jakarta. Alvar, sambung dia, tengah dalam penanganan kemoterapi.
"Dari laporan tim dokter yang kami berangkatkan ke RS Dharmais, Alvar memang sedikit mengalami kejang-kejang saat masuk RS Dharmais. Kami berharap kondisinya semakin membaik usai dikemoterapi," harap Asad.
Dalam rencana awal, RS Permata merujuk pengobatan Alvar di RS Dharmais selama sebulan. Seiring waktu, tim dokter juga terus mengevaluasi pengobatan yang diberikan.
"Kami meminta doa dan dukungan masyarakat untuk kesembuhan Alvar. Kami siap memberi keterangan terkait kondisi terakhir Alvar dalam proses penyembuhan," tandas Asad.
Advertisement