Sukses

Menolak Digeledah, Napi Teroris di Cirebon Pukul Petugas Lapas

Suasana mencekam sempat terjadi saat aparat akan menggeledah di blok F.

Liputan6.com, Cirebon - Sebanyak 141 aparat gabungan dari aparat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wilayah III Cirebon, Kepolisan, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon, merazia rutin Lapas Kelas I Cirebon, Kamis malam.

Penggeledahan di seluruh area 8 blok lapas tersebut, guna mencari barang terlarang, narkoba, dan senjata tajam. Namun saat aparat menggeledah, terjadi penolakan tahanan yang dihuni napi teroris.

Suasana mencekam sempat terjadi saat aparat akan menggeledah di blok F. Salah satu kamar yang dihuni di blok ini merupakan kamar 8 narapidana teroris.

Sempat terjadi adu mulut antara napi dan aparat saat menggeledah. Bahkan, seorang aparat dipukul ketika akan masuk ke kamar, meski pun akhirnya berhasil dilerai.

Aparat akhirnya mengalah, dan tidak memeriksa kamar ini. Namun, narapidana teroris ini terus berteriak mengumandangkan takbir dan menolak diperiksa.

"Di Lapas Kesambi memang terdapat 14 narapidana. Di blok F terdapat 8 narapidana teroris, sementara di blok C terdapat 4 narapidana teroris," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat, Agus Toyip, Kamis (11/3/2016).

"Keseluruhan narapidana teroris di Jawa Barat terdapat 34 orang, salah satu lapas yang digunakan adalah Lapas Kesambi," sambung dia.

Suasana mencekam juga sempat berlanjut saat 4 narapidana teroris lainnya, yang ada di blok C, turut menyahut kumandang takbir sambil menggedor-gedor pintu. Keriuhan sempat terjadi, namun akhirnya aparat berhasil mengendalikan situasi.

Dalam penggeledahan tersebut, aparat juga sempat menyisir semak-semak di sekitar lapas dengan menggunakan alat khusus. Alhasil, di blok A aparat menemukan uang Rp 2 juta di dalam bungkus rokok milik narapidana asing.

Agus menyebutkan, selain menggeledah 650 narapidana, aparat juga melakukan tes urine kepada 50 napi, yang diduga menggunakan obat terlarang. Tes urine juga dilakukan terhadap para aparat lapas.

"Ini merupakan razia rutin, instruksi dari Presiden. Meski pun tidak menemukan narkoba, tapi aparat berhasil mengamankan sejumlah handphone, charger, senjata tajam, serta uang Rp 8.450.000," pungkas Agus, usai penggeledahan.