Sukses

RS dr Sardjito Biayai Pasiennya Menikah di Ruang Perawatan

Meski sang mempelai laki-laki terbaring di RS, kondisi itu tak menyurutkan niat sang kekasih untuk tetap menikah.

Liputan6.com, Yogyakarta - Windu Cahyo Saputro (25) Pasien RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, tampak tersenyum bahagia meskipun rasa sakit di tubuhnya masih butuh perawatan.

Windu mengalami kecelakaan lalu lintas pada 10 Februari lalu, sehingga kaki kanannya harus diamputasi. Namun, hari ini, ia dan kekasihnya sudah menetapkan tanggal pernikahan pada Sabtu 12 Maret 2016 ini. Undangan pun sudah disebar.

Namun sang mempelai laki-laki masih terbaring di ranjang RS. Kondisi itu ternyata tak menyurutkan niat calon istrinya, Yuniar Dias Sutisna (25), untuk tetap melangsungkan pernikahan.

Yuniar pun meminta izin agar ia dan kekasihnya dapat menikah di RSUP dr Sardjito. Kepala Bagian Hukum dan Humas RS, Trisno Heru Nugroho langsung menyetujuinya. Bahkan, tim humas Sardjito patungan agar dapat membiayai pernikahan pertama kali di RSUP Sardjito.

Ia pun mulai menyiapkan semua kebutuhan pernikahan mulai dari dekorasi, suvenir hingga MC dan penghulu seluruhnya ditanggung Humas Sardjito.

"Kami dari humas ingin membuat situasi berbeda untuk pertama kalinya. Ini inisiatif humas dari dana pribadi humas dan semua kita fasilitasi," ujar Yanuar kepada Liputan6.com, Sabtu (12/3/2016).

Acara yang digelar di ruang tindakan 1 pada pagi hari tadi ini pun berjalan lancar. Heru menyebut pasien Windu merupakan pasien limpahan dari RS Wates yang masuk ke Sardjito pada 20 Februari 2016.

Saat itu Windu menjadi korban kecelakaan lalu lintas dan membuat tulang kakinya sebelah kanan hancur dan harus diamputasi karena sudah tidak mungkin dipertahankan. Kakinya patah, tulang keringnya hancur, karena kaki kanannya tertabrak mobil Isuzu Panther.

"Ya itung-itung kami menikahkan anak kami yang ketiga itu murni kepedulian kita," imbuh Yanuar.

Heru juga mengatakan, pihak keluarga mengaku senang dengan acara yang berjalan lancar. Bahkan keluarga juga terharu hingga menangis dengan langkah pihak RS memberikan dekor manten seperti halnya pernikahan.

Ini dilakukan demi menghargai sebuah pernikahan meski calon suaminya akan cacat seumur hidup, namun calon istri tetap setia dan melanjutkan pernikahan ini. Bahkan diperkirakan Windu akan berada di RS selama sebulan untuk proses penyembuhan.

"Ini kan keinginan perkawinan dalam sekali kehidupan dan mempunyai momen sakral yang tinggi dan dihadapkan dengan keadaan menyedihkan dan bahagia. Ya dalam kondisi kesedihan ada bahagia di sana," Yanuar menandaskan.