Liputan6.com, Denpasar - Sulistio Rini berjalan terburu-buru memasuki gerbang terminal keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai Bali. Tangan kanannya menarik koper, sedangkan tangan kirinya sibuk menggenggam tas sambil menggendong buah hatinya, Kadek Elen yang baru 14 bulan.
Saat akan check in untuk melanjutkan penerbangan ke Jakarta, seorang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, atau KKP Ngurah Rai mendekatinya. Petugas itu menawarkan vaksin polio untuk sang anak.
Tawaran itu disambut baik Rini. Ia berjalan mengikuti petugas menuju pos Program Imunisasi Nasional (PIN) yang berada di dekat selasar keberangkatan. Tak butuh lama, vaksin polio oral diteteskan ke mulut putrinya.
"Bagus ya, jadi bisa mendapat vaksin. Tadi tidak sempat karena terburu-buru. Masih pagi, puskesmas belum buka," kata dia dengan semringah, Selasa (15/3/2016).
Baca Juga
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai Bali Lucky Tjahyono mengatakan pos pelayanan itu memang menyasar calon penumpang yang belum sempat menyertakan anaknya ikut PIN di pos pelayanan dekat tempat tinggal mereka.
Program PIN memang berakhir pada hari ini. Namun khusus di Bali, pelaksanaan PIN baru dilaksanakan hari ini hingga Selasa, 22 Maret 2016.
"Karena ada perayaan Nyepi jadi di Bali baru dilaksanakan pada hari ini hingga tanggal 22 Maret nanti," jelas Lucky.
Pihak KKP menyasar balita dan anak-anak sebanyak-banyaknya untuk divaksin polio di Bandara Ngurah Rai Bali. Setidaknya ada 1.000 vaksin tersedia untuk mereka.
"Kita sediakan seribu vaksin selama sepekan ke depan tapi kita akan meminta pasokan lebih banyak jika diperlukan," ucap Lucky.