Liputan6.com, Bandung - Hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya, terutama di hulu Sungai Citarum. Alhasil, genangan air atau banjir di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat kembali naik pada Selasa 15 Maret 2016.
"Banjir kembali naik sejak pukul 17.00 WIB akibat hujan deras di wilayah Bandung dan hulu Citarum, jalur Baleendah-Dayeuhkolot dekat jembatan itu juga sudah terendam lagi," ucap Soni, salah seorang warga di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, seperti dilansir Antara, Selasa (15/3/2016).
Hujan yang turun di Kota Bandung sejak sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB serta di sejumlah daerah lainya di Kabupaten Bandung bagian selatan dan timur mengakibatkan Sungai Citarum beserta anak sungainya meluap.
Baca Juga
Praktis, kawasan muara Sungai Citarum dengan Sungai Cikapundung dan Sungai Cisangkuy itu kembali terendam. Padahal pada Selasa pagi tadi genangan banjir di kawasan itu sudah surut dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu para pengungsi masih tetap tinggal di lokasi pengungsian, bahkan beberapa warga yang sempat pulang ke rumahnya kembali ke tempat pengungsian karena air kembali menggenang rumahnya.
"Kemungkinan jelang tengah malam ini air semakin tinggi," beber Soni.
Sementara di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot, hujan cukup deras mengguyur hingga malam hari. Bahkan listrik padam di sejumlah lokasi, khususnya di kawasan genangan banjir itu.
Genangan banjir juga terjadi di ruas jalan Ciparay-Majalaya, tepatnya di kawasan Magung sepanjang satu kilometer. Akibatnya arus lalu lintas tersendat, terutama kendaraan kecil dan sepeda motor harus menggunakan jalur alternatif.
Genangan air juga terjadi di ruas jalan di Jelekong dan Ciheulang, selain air cukup deras juga membawa lumpur, sehingga jalan menjadi licin.
Banjir juga terjadi di kawasan Jalan Raya Rancaekek-Nagreg, tepatnya di depan pabrik tekstil PT Kahatek akibat luapan air sungai di kawasan itu. Akibatnya terjadi antrean kendaraan di jalur keluar masuk Kota Bandung itu.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan menyatakan pihaknya tetap siaga mengantisipasi kenaikan permukaan banjir menyusul curah hujan di kawasan DAS Citarum masih tinggi.
Tak Mau Dievakuasi
Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, lebih dari 40 ribu warga di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi korban terdampak banjir akibat luapan anak Sungai Citarum, dipicu guyuran hujan deras terus-menerus.
Mereka sejak akhir pekan lalu terpaksa meninggalkan tempat tinggal masing-masing yang seluruhnya mencapai lebih dari 10 ribu rumah.
Namun, tak sampai separuh jumlah korban banjir di Kabupaten Bandung yang berhasil ataupun mau dievakuasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Daerah Jawa Barat. Menurut Kepala Seksi Basarnas Jawa Barat, Harsono, sebagian besar sisa warga korban banjir yang enggan dievakuasi lebih memilih bertahan di lantai 2 rumahnya.
"Nah itu yang jadi permasalahan sejak dulu dalam setiap musibah banjir. Alasannya, barang-barang ada di lantai 2, karena ada barang elektronik. Takutnya hilang," ujar Harsono, Selasa (15/3/2016).
Harsono mengatakan pula, anggota Basarnas Jawa Barat tidak bisa berbuat banyak apabila warga korban banjir tidak mau dievakuasi ke tempat pengungsian.
Lokasi Pengungsian
Dia menambahkan, sementara ini ke sebagian korban banjir yang telah dievakuasi tersebut ditampung di beberapa lokasi pengungsian. Di antaranya di GOR Kelurahan Baleendah, GOR Inkanas, Selter Parung Halang, Masjid Unilon dan Masjid Nurul Huda, Sekolah Bela Negara serta di Gedung Serba Guna, Kelurahan Baleendah.
Berdasarkan data Basarnas Jawa Barat, seluruh warga dan rumah yang terpapar bencana banjir ini di antaranya merupakan warga Kampung Cieunteung, Cigosol, Jambatan, Muara, Parung Halang, Cibadak, Ciputat, dan Mekarsari.
Jumlah korban serta tempat tinggal yang tergenang oleh banjir itu bertambah. Awalnya pada Sabtu dan Minggu siang pekan lalu tercatat sebanyak 35 ribu orang dan 10 ribu bangunan hunian.
Namun angka itu diperoleh dalam hitungan kasar. Karena permukiman warga yang hanya terendam limpasan banjir semata kaki manusia, ikut dihitung pula. Pada hari pertama banjir melanda kawasan Kabupaten Bandung, berbagai data korban banjir masih simpang siur dari otoritas terkait. Hal itu disebabkan, mereka mengutamakan proses evakuasi.
Meski genangan air di berbagai wilayah di Kabupaten Bandung mulai menyusut, kondisi ini tetap tidak menjamin banjir segera surut. Terlebih, kini kembali turun hujan deras.
Advertisement