Sukses

Lebih dari Setengah Korban Banjir Bandung Tolak Diungsikan

Demi menjaga barang elektronik, korban banjir Bandung pilih tinggal di lantai 2 rumah mereka.

Liputan6.com, Bandung - Lebih dari 40 ribu warga di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi korban banjir luapan anak Sungai Citarum. Sejak akhir pekan lalu, banjir memaksa warga untuk meninggalkan tempat tinggalnya yang mencapai lebih dari 10 ribu rumah.

Meski begitu, Badan SAR Nasional Daerah Jawa Barat menyatakan baru mengevakuasi tidak sampai setengah dari korban banjir di Kabupaten Bandung itu. Menurut Kepala Seksi Basarda Jawa Barat, Harsono, sebagian besar warga enggan dievakuasi dan lebih memilih bertahan di lantai 2 rumahnya.

Harsono mengatakan anggotanya tidak bisa berbuat banyak terhadap warga yang menolak dievakuasi ke tempat pengungsian.

"Nah, itu yang jadi permasalahan sejak dulu dalam setiap musibah banjir. Alasannya, barang-barang ada di lantai 2. Karena ada barang elektronik, takutnya hilang," ujar Harsono, Selasa, 15 Maret 2016.


Sementara ini, lanjut dia, sebagian korban banjir yang telah dievakusi tersebut ditampung di beberapa lokasi pengungsian. Di antaranya di GOR Kelurahan Baleendah, GOR Inkanas, shelter Parung Halang, Masjid Unilon dan Masjid Nurul Huda, Sekolah Bela Negara serta di gedung serba guna Kelurahan Baleendah.

Berdasarkan data dari Basarda Jawa Barat, warga yang terpapar bencana banjir itu berasal dari Kampung Cieunteung, Cigosol, Jambatan, Muara, Parung Halang, Cibadak, Ciputat dan Mekarsari.

Meski saat ini genangan air di berbagai daerah di Kabupaten Bandung mulai menyusut, tetap tidak menjamin banjir ini akan segera surut. Sebab, hujan deras kembali mengguyur wilayah Kabupaten Bandung pada kemarin malam.