Liputan6.com, Jambi - Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kota Jambi menyatakan sekitar seribu hektare sawah di daerah itu terendam banjir. Hal itu diakibatkan tingginya curah hujan selama dua bulan terakhir.
Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah petani di Kota Jambi harus menunda masa tanam. "Terpaksa kami bekerja serabutan dahulu. Menunggu banjir surut," ujar Ridho, salah seorang petani di daerah Danau Teluk, Kota Jambi, Rabu (16/3/2016).
Kepala DPPK Kota Jambi Teguh Wiyono menyebutkan, area persawahan di Kota Jambi yang banyak terendam berada di Kecamatan Danau Teluk, Telanaipura, dan Kecamatan Jambi Timur. Tiga daerah tersebut merupakan daerah jalur aliran Sungai Batanghari.
Baca Juga
Menurut dia, banjir di area persawahan ini disebabkan meluapnya Sungai Batanghari. Hujan kini hampir merata di Provinsi Jambi. Akibatnya, air meluap dan menggenangi persawahan dan perkampungan warga.
"Saya harap petani jangan menanam dahulu. Tunggu kondisi cuaca dan banjir benar-benar reda," kata Teguh.
Sementara itu, DPPK Kota Jambi pada tahun ini menargetkan produksi padi 5.200 ton dalam bentuk gabah kering giling (GKG). Target tersebut ditetapkan pemerintah pusat berdasarkan data melalui citra satelit sasaran tanam seluas 1.104 hektare.
Target produksi tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 6.000 ton. Penurunan itu disebabkan sasaran tanam yang juga menurun, dari sebelumnya 1.400 hektare menjadi 1.104 hektare.