Sukses

Awas, Kabut Asap Datang Lagi di Riau

Kualitas udara di Riau juga mulai menurun dan dinyatakan tidak sehat akibat kabut asap.

Liputan6.com, Pekanbaru - Riau baru beberapa bulan terakhir terbebas dari kabut asap. Namun, 'tamu langganan' itu kembali datang.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyatakan, jarak pandang di Riau mulai terganggu akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan. Kualitas udara juga mulai menurun dan dinyatakan tidak sehat.

Karena itu, Badan Lingkungan setempat mengimbau warga menggunakan masker jika bepergian dari rumah dan memperbanyak minum air putih agar tidak terpapar kabut asap.

"Pagi tadi, jarak pandang di Kota Dumai, Riau hanya berkisar 5 kilometer akibat kabut asap," ucap Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Kamis (17/3/2016).

Menurut Sugarin, jarak pandang di beberapa kabupaten lainnya, seperti Pelalawan, Indragiri Hulu dan Kota Pekanbaru juga terganggu. Status udara di daerah tersebut dinyatakan kabur.

Pada Kamis pagi tadi, Satelit Terra Aqua yang digunakan BMKG sebagai acuan memang hanya mendeteksi 3 titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Titik panas ini tersebar di Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai dan Kabupaten Pelalawan. "Satu titik panas di Dumai itu levelnya di atas 70 persen (dimungkinkan titik api)," ungkap Sugarin.

Titik Panas

Secara keseluruhan di Sumatera, satelit mendeteksi 14 titik panas. Titik panas ini tersebar di Sumatera Utara sebanyak 6 titik, Kepri dan Riau masing-masing 3 titik dan Provinsi Aceh 2 titik panas.

Meski titik api sudah minim di Riau, kabut asap yang terjadi di Kota Dumai, imbuh Sugarin, merupakan hasil kebakaran hutan dan lahan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Sementara itu, pada umumnya cuaca di wilayah Riau masih cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata dan bersifat lokal diperkirakan terjadi di wilayah Riau bagian tengah, barat dan selatan pada siang, sore atau malam hari," Sugarin memungkasi.

Secara terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Dumai Bambang menyatakan kabut asap di daerahnya sudah mencemari udara.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasifik Indonesia, kualitas udara berada pada level 151 Psi. Angka ini sudah masuk kategori tidak sehat.

"Hindari keluar rumah untuk anak-anak karena udara sudah tidak sehat (akibat kabut asap). Begitu juga orang dewasa yang beraktivitas di luar rumah, disarankan memakai masker," imbau Bambang.