Liputan6.com, Jambi - Suasana lapangan kantor Gubernur Jambi, Jumat (18/3/2016) pagi berbeda dari hari biasanya. Ribuan anak SD dari seluruh Kota Jambi menyemut sembari memegang sikat dan pasta gigi.
Di tengah-tengah kerumunan, Gubernur Jambi Zumi Zola hadir bersama istri Sherin Tharia serta putranya Zameer Zahid Abyadh Zola. Keramaian itu adalah bagian dari peringatan World Oral Health Day 2016 atau Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia.
Total ada 1.164 anak SD berkumpul untuk menyikat gigi bersama dengan Gubernur Jambi Zumi Zola.
"Kegiatan ini di Jambi ada di dua tempat, yakni di Kota Jambi dan Kabupaten Kerinci," ujar Zumi Zola.
Selain diikuti ribuan anak-anak, kegiatan tersebut juga melibatkan tak kurang dari 132 orang dokter gigi. Zola menjelaskan, kegiatan sikat gigi bersama sangat penting sebagai bagian dari edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Dengan kebiasaan sehat sejak kecil diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia andal ke depannya. Selain itu, kebiasaan baik itu juga dapat mengurangi angka sakit gigi dan kesehatan mulut pada anak-anak.
"Ayo anak-anak kita sikat gigi bersama," ajak Zumi Zola diiringi riuhnya anak-anak menggosok gigi bersama.
Sikat Gigi Massal di Makassar
Baca Juga
Di tempat berbeda, sebanyak 1.300 siswa SD di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, juga menyambut Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia dengan menyikat gigi bersama-sama. Aksi tersebut dilangsungkan di Lapangan Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, yang melibatkan 8 SD se-Kecamatan Mangkutana dan Tomoni.
Advertisement
Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Luwu Timur, Makrudi Ersal mengatakan aksi sikat gigi bersama pelajar SD itu dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
"Sikat gigi bersama, lalu dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini dilaksanakan dalam rangka memecahkan Guinness Book Of Record dengan total 150.000 siswa se-Indonesia. Dan kegiatan ini dikerjasamakan dengan PT Unilever Indonesia,” ujar Makrudi.
Menurut Makrudi, membangun kesadaran siswa sekolah dasar sejak dini sangat penting dilakukan. Tujuannya agar generasi bangsa ini paham akan pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulutnya.
"Jika tersosialisasi dengan baik, maka kegiatan ini juga akan meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar menuju Indonesia bebas karies gigi," jelas Makrudi.