Liputan6.com, Jakarta Memasuki musim hujan, titik lokasi wilayah sebaran rawan banjir di Kota Tangerang Selatan telah menurun secara signifikan. Penurunan jumlah lokasi dan debit ketinggian air ini dipengaruhi kebijakan menangani perbaikan infrastruktur yang intensif. Keberhasilan menangani masalah banjir tidak terlepas dari kolektivitas antar-Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Wakil Walikota Benyamin Davnie mengatakan, ada empat SKPD menyampaikan program kegiatan yang telah dilaksanakan dan saling berbeda. Keempatnya masing-masing Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.
“Jadi ada 33 blok banjir, dan Dinas Bina Marga sudah mencurahkan program dan kegiatan penanggulangan masalah banjir,” katanya.
Advertisement
Wakil Walikota Benyamin menjelaskan, dari total 33 blok rawan banjir sudah 28 titik ditangani. Kondisi ini turut menunjukkan program kegiatan yang telah dilakukan oleh DBMSDA Kota Tangerang Selatan berhasil.
“Anggaran penanggulangan banjir seperti di Reni Jaya, Bukit Pamulang Indah tentunya menjadi konsentrasi. Partisipasi masyarakat juga tidak kalah pentingnya untuk penanggulangan banjir,” jelasnya.
Selain itu, banjir di Tangerang Selatan pun sudah bisa surut di bawah dua jam dan di bawah 30 centimeter. “Banjir di Tangerang Selatan sekarang sudah di bawah dua jam sudah surut dan di bawah 30 centimeter. Kita akan terus tekan seminimal mungkin. Karena kejadiannya cepat tidak ada wabah-wabah penyakit menular,” tambah Wakil Walikota Benyamin.
Dari 31 titik blok banjir di tujuh wilayah kecamatan sudah 28 lokasi sarana dan prasarana infrastruktur pengendalian banjir sudah diperbaiki.
(Adv)