Sukses

Top 3: ISIS Indonesia Didanai Gembong Narkoba Freddy Budiman?

Narkoterorisme adalah penggunaan narkoba sebagai alat untuk mengumpulkan dana operasi aksi terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi menggunakan narkoba untuk aksi terorisme banyak terjadi di Indonensia. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan gembong narkoba Freddy Budiman yang mendanai kelompok terorisme ISIS Indonesia.

Cara ini disebut juga dengan Narkoterorisme, yang bertujuan menghancurkan suatu negara seperti Indonesia.

Selain itu, Kapal Tanker MT Tabonganen yang disergap di perairan Natuna dan bukti nyata adanya sikap toleransi yang terbangun sejak jaman kerajaan Majapahot juga tak kalah menyita perhatian pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Jumat (24/3/2016) sore.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.

1. Gembong Narkoba Freddy Budiman Danai ISIS Indonesia?

Tiba di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang, Freddy Budiman langsung dibawa ke Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri.

Menurut Kepala BNN Provinsi DIY Soetarmono, narkoterorisme memang bertujuan meruntuhkan suatu negara seperti Indonesia. Saat ini, seluruh elemen masyarakat sudah terdampak narkoba mulai dari dokter, direktur bank, bupati hingga anggota dewan.

Khusus di Yogya, sesuai hasil survei BNN dan Universitas Indonesia, Kota Pelajar itu kini menempati ranking 8 pengguna narkoba terbanyak di Indonesia 2015.

Maka itu, ia berharap masyarakat dapat mematahkan peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan generasi muda seperti mahasiswa. Karena daerah itu sudah menjadi ladang yang basah bagi peredaran narkoba karena banyaknya jumlah mahasiswa di Kota Gudeg.

Selengkapnya...

2. Tanker Penyelundup Minyak Mentah Disergap di Perairan Natuna

Kapal tanker itu mengangkut 1.115 kiloliter minyak mentah dengan perkiraan nilai barang sekitar Rp 4 miliar.

Petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai Kepulauan Riau menggagalkan penyelundupan 1.115 kiloliter minyak mentah yang diangkut Kapal Tanker MT Tabonganen di perairan Natuna.

Berdasarkan pengakuan nakhoda, kapal tanker itu mengangkut 1.115 kiloliter minyak mentah dengan perkiraan nilai barang sekitar Rp 4 miliar. Selain mengamankan barang bukti, aparat juga mengamankan nakhoda beserta 12 awak buahnya.

"Setelah dilakukan penangkapan dan pemeriksaan, nakhoda kapal Miun tidak dapat menunjukkan satu dokumen pun, baik dokumen muatan maupun dokumen pelayaran," tutur Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kepri) Raden Evy Shartantyo, Rabu (23/3/2016).

Selengkapnya...

3. Candi Sumberawan, Jejak Kebhinekaan Zaman Majapahit

Candi Sumberawan merupakan satu–satunya stupa yang berhasil ditemukan di Jawa Timur. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Kebhinekaan bukan hanya slogan yang tercantum di Kitab Sutasoma. Candi Sumberawan, sebuah candi berbentuk stupa di Desa Toyomerto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan bukti nyata toleransi terbangun sejak zaman kerajaan Majapahit.

Candi Sumberawan merupakan satu–satunya stupa yang berhasil ditemukan di Jawa Timur. Candi itu dibangun pada abad 14–15 Masehi, masa Kerajaan Majapahit. 

"Meski Majapahit beragama resmi Hindu Syiwa, tapi tetap menghormati penganut Budha yang minoritas. Ini adalah bukti kebhinnekaan telah ada di masa Majapahit," tutur Dwi.

Selengkapnya...