Sukses

Penghasilan Pengemis Jembrana Lebih Besar dari Pegawai Kontrak

Pengemis di Jembrana memperluas wilayah operasinya.

Liputan6.com, Jembrana - Jembrana juga diwarnai fenomena pengemis. Pengemis di daerah tersebut kebanyakan perempuan dan balita yang berasal dari kabupaten di luar Jembrana, seperti Karangasem.

Dari pengamatan Liputan6.com, Minggu (27/3/2016), tampak seorang perempuan yang berprofesi sebagai pengemis dengan mengajak anak kecil sibuk menukarkan uang recehan kertas dan logam kepada kasir sebuah swalayan terbesar di Kabupaten Jembrana, Bali. Terlihat uang receh setelah dihitung oleh petugas kasir berjumlah Rp 250 ribu.

Kemudian petugas kasir tersebut menyerahkan uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak dua lembar dan pecahan Rp 50 ribu sebanyak satu lembar.

"Setiap minggunya ada aja pengemis yang menukar uang recehan di sisi. Besarnya bervariasi, antara dua ratus lima puluh ribu rupiah sampai tiga ratus ribu rupiah lebih," kata Zainab, salah seorang kasir toko modern berjaringan di Jembrana, Minggu (27/3/2016).

Zainab mengaku sering melayani pengemis yang biasa mengais rezeki di Jembrana untuk menukarkan uang receh hasil mengemis. "Mereka (pengemis) sering menukarkan recehan ke sini. Mereka bilang agar gampang disimpannya," ungkap Zainab.

Dari informasi yang dihimpun, belakangan ini pengemis-pengemis di Jembrana memperluas wilayah operasinya. Tak hanya di perkotaan, mereka juga telah merambah di pelosok-pelosok pedesaan.

Berapa penghasilannya? Dari penelusuran, penghasilan seorang pengemis setiap bulan ternyata melebihi gaji pegawai kontrak Pemkab Jembrana. Pengemis bisa mendapatkan Rp 1,2 juta sebulan, sementara pegawai kontrak Pemkab Jembrana Rp 1 juta per bulan.