Liputan6.com, Bengkulu - Dua jenazah terakhir korban kerusuhan dan kebakaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero Kota Bengkulu pada Jumat, 25 Maret malam lalu, kini sudah teridentifikasi dan diambil pihak keluarga.
Prosesi penyerahan jenazah atas nama Medi Satria bin Jaharudin dan Hendra Novianto dipimpin langsung Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M. Ghufron bersama Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bengkulu Dewa Putu Gede.
Kepada keluarga korban kerusuhan dan kebakaran Rutan Malabero, Ghufron mengatakan identifikasi yang dilakukan oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Bengkulu memastikan data kedua jenazah sudah benar berdasarkan uji identifikasi antemortem dan postmortem.
"Tugas identifikasi sudah selesai. Kami ikut berbelasungkawa dan meminta seluruh keluarga korban untuk tabah menghadapi cobaan ini," ucap Ghufron di Bengkulu, Selasa (29/3/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Jenazah korban Hendra Novianto dibawa keluarga ke rumah duka Jalan Sumatera III, Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu, untuk disemayamkan sejenak sebelum dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Bali.
Rani, salah seorang kerabat korban Hendra, mengatakan pihaknya tidak akan menunggu terlalu lama untuk memakamkan jasad Hendra. Sebab hari ini sudah terhitung empat hari setelah kerusuhan dan kebakaran Rutan Malabero yang merenggut nyawa saudaranya tersebut.
"Sore ini juga akan kami makamkan dan kami akan menggelar pengajian selama tiga malam berturut turut," ungkap Rani.
Di lain pihak, jasad Medi Satria bin Jaharudin dibawa ke rumah orangtuanya di Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. Jasad Medi, korban kerusuhan dan kebakaran Rutan Malabero, akan dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Tapak Jedah.
Advertisement