Liputan6.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Toilet Bersih untuk mendukung program pengembangan wisata. Upaya itu mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya senantiasa menjaga kebersihan toilet.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan selain untuk membudayakan hidup bersih, festival itu juga sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur penunjang pariwisata.
Festival Toilet Bersih masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2016 yang merupakan ajang promosi wisata daerah. Sejak diluncurkan setahun lalu, Festival Toilet Bersih berhasil meningkatkan pengelolaan toilet, khususnya toilet publik di kabupaten berjuluk 'The Sunrise of Java' ini.
"Sebanyak 70 persen toilet yang ada di Banyuwangi kini lebih terkelola dan terjaga, baik soal kebersihan maupun pembuangannya. Harapan kami sisanya akan tertangani lewat pelaksanaan Festival Toilet Bersih tahun ini," ujar Azwar Anas saat meluncurkan Festival Toilet Bersih di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, dilansir Antara, Selasa (29/3/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Anas mengatakan festival ini bisa memotivasi orang lebih peduli pada kebersihan toilet. Selama ini, posisi toilet kerap disepelekan, apalagi rata-rata letaknya berada di bagian belakang, sehingga sering menjadi alasan untuk tidak terlalu memerhatikannya.
"Ini juga merupakan gerakan pengembangan wisata dengan spirit humanisme, karena toilet bersih mencerminkan kepribadian masyarakat, merepresentasikan iman, dan meningkatkan kesehatan," katanya.
Dari sisi pariwisata, Banyuwangi berkepentingan dengan gerakan toilet bersih ini lantaran toilet menjadi salah satu fasilitas penunjang yang bisa membuat wisatawan merasa nyaman.
Dia mengatakan, Banyuwangi ingin ikut berkontribusi pada upaya peningkatan daya saing pariwisata Indonesia yang saat ini berada di peringkat 50 dari 141 negara berdasarkan 'Travel and Tourism Competitiveness Report' dari World Economic Forum (WEF) pada 2015.
"Daya saing wisata dipengaruhi banyak variabel, di antaranya indikator kesehatan dan higienis. Salah satu faktor yang masih lemah sesuai laporan WEF itu adalah masalah kesehatan and higienis. Banyuwangi mendukung penuh kerja-kerja Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan daya saing pariwisata. Gerakan toilet bersih menjadi sumbangsih kecil Banyuwangi untuk pariwisata Indonesia," kata Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan toilet-toilet yang ada di areal perkantoran Banyuwangi secara umum sudah terjadi perbaikan.
"Sebanyak 70 persennya sudah mulai bagus. Begitu juga dengan yang ada di sekolah, yang bagus sudah 60 persen. Terminal dan pelayanan umum rumah sakit tahun ini menjadi sasaran perhatian kami. Demikian pula bandara yang terus diperbagus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," ucap dia.
Dia menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga menjalin sinergi dengan pemerintah pusat untuk membenahi toilet yang berada di destinasi wisata yang masuk kawasan konservasi seperti di Gunung Ijen atau Taman Nasional Alas Purwo.
Advertisement