Liputan6.com, Singkawang - Pemerintah Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, membatasi jam operasional warung internet (warnet) selama pelaksanaan ujian nasional bagi pelajar di daerah ini. Pembatasan jam operasional itu berlaku selama siswa SMA/SMK/MA, SMP, dan SD melaksanakan ujian sekolah maupun ujian nasional.
"Pengetatan pengawasan warnet akan fokus pada jam operasional serta warnet dilarang buka selama 24 jam nonstop setiap hari," kata Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Singkawang Rindar Prihartono di Singkawang, Selasa (5/4/2016).
Pembatasan jam operasional warnet itu ditandai dengan pemberian surat edaran ke setiap pengelola warnet. Hal itu dilakukan agar siswa lebih fokus belajar selama ujian berlangsung.
Rindar mengatakan, selama UAS dan UN itu jam buka warnet dimulai dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB, kemudian dibuka kembali dari pukul 20.00 sampai 22.00 WIB.
"Selama beroperasi diharapkan untuk memperkecil suara atau volume speaker komputer, dan melarang anak-anak sekolah yang menggunakan seragam sekolah mengunjungi serta menggunakan warnet selama jam sekolah," ujar dia lagi.
Pihaknya mengimbau para pengusaha warnet agar mengawasi dan memberikan masukan kepada pengguna warnet, khususnya pelajar, untuk membuka situs yang berkaitan dengan materi pelajaran. Selain itu juga memasang alat penyaring situs-situs porno, mengingat banyak pengaduan dari masyarakat yang resah dengan peredaran konten porno di warnet.
Baca Juga
"Jika dalam prakteknya nanti ditemukan adanya pelanggaran, maka kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Satpol PP untuk memberikan peringatan bahkan memberikan tindakan kepada pengelola warnet yang melanggar ketentuan tersebut," kata Rindar.
Sebelumnya, pada hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di empat sekolah di Kota Singkawang berjalan lancar.
"Saya berharap pelaksanaan ujian dapat berjalan lancar, sehingga nilai kelulusan bisa lebih berkualitas," kata Wali Kota Singkawang Awang Ishak.
Peninjauan itu juga diikuti tim dari Wakil Rektor Untan Pontianak Bidang Akademik, Dewan Pendidikan Provinsi Kalbar, dan Direktorat Pendidikan Menengah.
Awang berharap, hasil pembelajaran siswa selama 12 tahun di sekolah dapat berhasil dengan nilai yang baik.
Kepala Dinas Pendidikan Singkawang HM Nadjib mengatakan, berdasarkan kunjungannya di beberapa sekolah, pihaknya masih belum menemukan kendala-kendala seperti kekurangan naskah ujian, masalah server, dan lain-lain.
"Alhamdulillah, kami belum mendapat laporan kendala-kendala seperti itu," kata Nadjib.
Advertisement