Liputan6.com, Semarang - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Hevearita G Rahayu, gerah dengan polah para birokrat. Mereka dianggap lambat dalam mengeksekusi anggaran yang sudah dialokasikan. Kegerahan itu diutarakan melalui tantangan kerja cepat di hadapan seluruh kepala dinas.
Tantangan tersebut disampaikan dalam rapat yang digelar di Gedung Moch Ihsan lantai 8. Dalam rapat itu, Hendi, panggilan akrab Hendrar, menyoroti secara khusus kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait percepatan pengerjaan proyek infrastruktur.
Menurut Hendi, para birokrat masih terjebak dalam ritme kerja lama sehingga sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) Kota Semarang mencapai Rp 1 triliun lebih.
"Sejak saya dilantik, sudah hampir dua bulan. APBD sudah ditetapkan, lha kok belum ada pergerakan kerja?" ucap Hendi, panggilan akrabnya, kepada Liputan6.com, Selasa (5/4/2016).
Ia mengatakan program-program untuk masyarakat itu semestinya sudah dilaksanakan mengingat anggaran sudah disetujui. Namun, birokrat masih saja belum bekerja melaksanakan perencanaan yang disepakati.
Baca Juga
"Birokrasi merencanakan. Lha, sampai sekarang sudah disiapkan anggarannya, kok belum kerja?" kata Hendi.
Pendapat senada disampaikan Wakil Wali Kota Semarang. Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu berpendapat kerja birokrasi terkesan lamban sehingga berdampak terlambatnya pemberian manfaat ke publik. Padahal, perencanaan birokrasi sudah baik, khususnya bidang infrastruktur.
"Salah satu contoh, pembangunan gedung sekolah yang harus segera diselesaikan. Perbaikan dan penambahan infrastruktur yang direncanakan pemkot tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Mbak Ita.
Berdasarkan dokumen APBD Kota Semarang 2016, setiap kegiatan selain dianggarkan untuk belanja pelaksanaan, juga disediakan honor bagi panitia pelaksana. Mereka yang dimaksud panitia adalah para pejabat di lingkungan SKPD.
Advertisement
Dengan begitu, para pejabat dinas selain selain mendapatkan gaji, mereka juga mendapatkan tunjangan dan honor atas hal-hal yang harus mereka kerjakan.