Sukses

Geger, Warga Sleman Diduga Kubur Ibunya Hidup-hidup

Warga Sleman itu diduga mengidap gangguan jiwa dan mengubur ibunya hidup-hidup.

Liputan6.com, Yogyakarta - Suprihono (55), warga Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, membuat geger warga setempat. Pasalnya, lelaki yang diduga mengidap gangguan jiwa itu mengubur ibunya, Sukinah (90), di dalam rumah tanpa diketahui keluarga dan warga. Isu yang berkembang di tengah warga menyebutkan sang anak mengubur ibunya hidup-hidup.

Kapolsek Mlati Kompol Dwi Yuli Astono membantah isu yang beredar. Berdasarkan pemeriksaan tim dokter Polda DIY, tidak ditemukan adanya luka pada tubuh Sukinah. Polisi memperkirakan Sukinah sudah meninggal sebelum dikubur Suprihono.

"Bukan dikubur hidup-hidup, tapi memang sudah meninggal dunia. Sukinah memang sudah tua dan sakit-sakitan. Sudah tidak bisa bergerak lagi. Selama ini hanya tidur saja," kata Dwi, Rabu, 6 April 2016.

Polisi kini mendalami apakah kasus itu ada tindak pidana atau tidak. Saat ini, Suprihono sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Pakem.

"Memang Suprihono ada gangguan jiwa saat pulang dari perantauan di Kalimantan," kata Dwi.

Kepala Dukuh Sanggrahan, Totok Dwi Ranto menjelaskan, kejadian itu pertama kali diketahui Sutini (60), kakak Suprihono, Rabu sore, 6 April 2016. Sutini waktu itu mau menjenguk ibunya yang sakit stroke, tapi tidak diperbolehkan adiknya. Belakangan, Suprihono yang tinggal serumah dengan ibunya membolehkan Sutini masuk.

"Waktu masuk ke sana ada gundukan tanah di dalam rumah, lalu Sutini mencari Suprihono dan diajak ke dalam rumah. Di dalam rumah, Sutini lalu diajak berdoa oleh Suprihono di atas gundukan tanah yang merupakan kuburan ibunya," kata Ranto.

Setelah itu, Sutini kemudian keluar dan melapor ke polisi didampingi warga dan Kepala Dukuh. Usai mendapat laporan itu, polisi sore harinya langsung menggali untuk mengambil jenazah Sukinah.

"Sore lapor, langsung polisi datang dan digali. Sudah diangkat tadi malam oleh polisi," ujar Totok.