Sukses

Tunggu Sebentar, Malioboro Bakal Makin Cantik

Pemerintah Kota Yogyakarta terima masukan untuk penataan Malioboro.

Liputan6.com, Yogyakarta - Penataan kawasan Malioboro Yogyakarta akan terus berlanjut menyusul pemindahan zona parkir di sisi timur  ke Taman Parkir Abu Bakar Ali. Agenda selanjutnya adalah penambahan fasilitas publik guna menambah kenyamanan pengunjung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta, Rani Sjamsinarsi, mengatakan penataan selanjutnya adalah trotoar dengan menambah street furniture seperti  kursi, tempat air minum gratis (water tap). Sementara, alas trotoar nantinya akan diperbarui dengan material yang bagus.

Pembangunan akan dilakukan secara bertahap mulai dari sisi utara hingga ke selatan. Pembangunan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Alokasi dana untuk pembangunan trotoar dan street furniture di Malioboro mencapai Rp 24 miliar.

"Diharapkan Desember sudah rapi, kemarin tanda tangan kontrak. Street furniture ditaruh di tempatnya. Material alasnya teraso modern dijamin tidak licin," ujar Rani di Yogyakarta, Rabu (6/4/2016).

Rani mengatakan pihaknya menunggu saran dari masyarakat dalam menata Malioboro. Sebab, penataan Malioboro di sisi utara bertujuan untuk mempercantik suasana dan kenyamanan pengunjung sesuai filosofi Malioboro. Ia berharap agar warga menjaga dan tidak merusak fasilitas tersebut.

"PKL tahun depan kali ini kita fokus di trotoar dan street furniture. Konsep PKL nanti kita matangkan. PKL juga sudah setuju dengan desain bermacam macam. PKL harus jadi nilai tambah tapi harus rapi," kata Rani.

Gubernur DIY Sultan HB X mengatakan penataan Malioboro akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari tempat parkir jadi trotoar dilengkapi street furniture sehingga pengunjung di Malioboro dapat istirahat dan berjalan dengan nyaman tanpa ada halangan kendaraan.

Pemerintah juga akan memberikan pagar berwarna oranye sebagai penanda diharapkan pengunjung dapat menyeberang di zebra cross.

"Harapan saya dengan filosofi yang ada kendaraan berjalan pelan-pelan karena banyak orang berjalan. Harapan saya kalau menyeberang melalui zebra cross, ora mung waton nyebrang (jangan asal menyeberang), sehingga kita kasih alternatif besi berwarna oranye itu agar nanti bisa lewat zebra cross," ujarnya.

Selain kursi dan water tap yang akan ada di Malioboro, Sultan juga mengusulkan ke pemerintah Kota Jogja agar melengkapi fasilitas toilet. Dengan begitu, pengunjung dan pedagang tidak terlalu jauh mencari toilet.

Selain itu, penanda bagi para difabel juga akan diganti dengan baru agar tidak lagi licin ketika para difabel berjalan di Malioboro. "Kita bertahap saja sesuai aspirasi yang timbul dari publik yang penting ruang publik kita bangun dulu," ujar Sultan.