Sukses

Puluhan Legislator dan Jurnalis Kabur Saat Tes Urine

Para legislator yang belum tes urine diimbau untuk ikut tes urine di BNN Provinsi Sulut.

Liputan6.com, Manado - Dalam dua pekan terakhir, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan BNN Kota Manado gencar menggelar tes urine di berbagai instansi sebagai upaya pencegahan penggunaan narkoba. Di antara sejumlah target, puluhan legislator dan jurnalis justru kabur saat tes urine digelar.

"Baru-baru ini, kami tes urine untuk para jurnalis di Manado. Hanya saja, ada delapan di antaranya yang kabur, nggak mau ikut," ujar Kepala BNNP Sulut Kombes Sumirat Dwiyanto, Rabu (6/4/2016).

Kejadian itu berawal dari kegiatan kampanye dan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat di Manado. Kegiatan digelar atas  kerja sama antara BNN Provinsi Sulut dengan komunitas wartawan. Saat akan dites urine secara mendadak, delapan jurnalis memilih kabur.

Hal yang sama terjadi di DPRD Kota Manado. Sejumlah pimpinan DPRD seperti Andrei Angouw, Stefanus Vreeke Runtu, Marthen Manopo, dan Wenny Lumentut mengikuti tes urine. Tapi, data BNN Kota Manado mencatat dari 40 legislator, 21 di antaranya tidak mengikuti tes urine.

BNN kemudian menggelar tes serupa di DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Sebanyak 33 anggota dewan diperiksa urine-nya, sedangkan 11 anggota lainnya tidak ikut karena tidak masuk kantor. Kesebelas anggota dewan itu terdiri dari enam anggota Fraksi PDIP, dua legislator PAN dan seorang anggota Fraksi Restorasi Nurani.

Terhadap 11 anggota dewan itu, Sumirat mengatakan mereka dipersilakan datang ke BNN untuk dites urine-nya. "Seperti yang lainnya, anggota-anggota dewan yang belum diperiksa urine-nya silakan datang ke kantor BNN. Kami siap menunggu," ujar dia.

Pemuda Pesta Narkoba

Upaya pemberantasan narkoba juga berlangsung di Makassar. Sebanyak enam pemuda ditangkap sedang berpesta narkoba di Perumahan Bung Permai Blok C No 1, Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis (7/4/2016), sekitar pukul 24.30 Wita.

Keenam pemuda tersebut masing-masing Aco (22), Rizal (21), Yusuf (17), Restu (21), Mizel (19), dan Tina (20). Mizel sendiri diketahui anak dari seorang anggota TNI.

Awalnya, salah seorang warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) mencurigai aktifitas para remaja tersebut sehingga ia melaporkan hal itu kepada Ketua RT 6 RW 7 Kelurahan Tamalanrea Jaya dan koordinator keamanan kompleks. Mereka kemudian menghubungi babinsa setempat untuk menggerebek tempat itu.

Saat digerebek, beberapa barang bukti berhasil diamankan yakni alat isap sabu alias bong, teh kotak, korek gas dan minyak angin. Keenam pemuda tersebut kemudian diserahkan ke Polsek Tamalanrea Makassar untuk diproses lebih lanjut.

Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin membenarkan adanya kejadian tersebut. "Para pelaku dan barang bukti sudah ada di Polsek Tamalanrea dan sedang dalam proses penyidikan," ucap Burhanuddin.