Sukses

Inikah Lift Pertama di Indonesia?

Lift kuno itu mengingatkan lift yang ada di film-film era tahun 20-an.

Liputan6.com, Semarang - Sekelompok anak muda berkeliling Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah. Mata mereka terantuk pada gedung Asuransi Jiwasraya, salah satu bangunan yang cukup terawat di kawasan itu. Mereka ingin masuk ke dalamnya karena keberadaan lift unik.

Sayang, keinginan mereka tak bisa dikabulkan. Mereka tak bisa masuk ke dalam gedung.

"Saya pernah mendengar dari bapak saya, di dalam gedung itu ada lift atau elevator tertua di Indonesia. Kayaknya seru kalau bisa selfie," kata Farida Nursinta, salah seorang pengunjung asal Yogyakarta, Rabu, 6 April 2016.

Farida mengaku ayahnya seorang arsitek. Setiap hari, sang ayah bercerita tentang keunikan-keunikan berbagai gedung di berbagai kota di Indonesia.

Untuk membuktikannya, Liputan6.com mencoba menelusuri hal itu dengan ditemani Kabag Operasional Jiwasraya Kanwil Semarang, Pranoto. Ia membenarkan adanya lift yang dimaksud. Alat pengangkut itu terletak di lantai dua dekat ruang pertemuan.

Kondisi lift masih utuh dengan debu di sudut-sudutnya. Pintu lift buatan perusahaan Otis Elevator Company itu masih bisa dibuka tutup manual. Meski terlihat cukup baik, lift itu sekarang sudah tak berfungsi.

"Coba lihat saja bagian atasnya, ada data-datanya kok," kata Pranoto sambil menunjuk ke atas lift.

Berdasarkan data yang tertera, lift itu mampu mengangkut 700 lbs atau sekitar 317 kg. Bentuk lift kuno itu mengingatkan saya pada film-film era tahun 20-an. Berbeda dengan bentuk lift modern saat ini, pintu lift kuno itu seperti teralis, sehingga bisa melihat proses ketika naik dan turun. Penumpang lift juga bisa melihat mesin di atasnya.

Gedung Jiwasraya yang berada di Kota Lama Semarang itu memiliki lift kuno yang telah ada sejak 1859. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Pada bagian kanan dalam lift terdapat tuas yang berfungsi sebagai pengontrol naik atau turun. Untuk lift modern, tuas tersebut sudah menjadi tombol. 

"Lift ini jelas sudah sangat tua. Karena sudah ada sejak gedung berdiri," kata Pranoto.

Sayang, Liputan6.com tidak menemukan dokumen atau catatan apa pun yang menjelaskan bahwa lift tersebut sebagai yang pertama dipasang di Indonesia. Penandanya hanya semacam prasasti yang ditempel di lantai I gedung. Pada prasasti itu tertulis gedung itu dulunya bernama N.V. Levensverzekering - Mij "NILLMIJ van 1859" yang berdiri 31 Desember 1859.

Memasuki era kemerdekaan, tepatnya 17 Desember 1960, nama perusahaan itu berubah menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera. Kemudian pada 1 Januari 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 214, berubah nama menjadi Perusahaan Negara Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera.

Nama itu berubah lagi pada 1 Januari 1965 menjadi Djasa Sedjahtera sesuai Keputusan Menteri PPP Nomor BAPN 1-3-24. Selanjutnya pada 24 Desember 1865, sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 40 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Asuransi Djiwasraya dan pengalihan PN Asuransi Djiwa Djasa Sedjahtera ke dalam perusahaan negara asuransi Djiwasraja.

Pada 1 Januari 1966, Menteri Urusan Perasuransian RI mengintegrasikan PT Pertanggungan Djiwa Dharma Nasional ke perusahaan Negara Asuransi Djiwasraja. Terakhir, pada 8 Desember 1972, sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 1972 atas perubahan bentuk perusahaan negara Asuransi Djiwasaja diganti menjadi PT Asuransi Jiwasraya Persero.

Sejumlah anggota Badan Pengelola dan Pelestarian Kota Lama Semarang (BP2KL) belum bisa dimintai penjelasan mengenai kebenaran lift itu.