Sukses

Jeritan Mistis Tengah Malam Hantui Warga Sekitar Rutan Malabero

Warga sekitar Rutan Malabero pernah mencoba minta tolong orang pintar, tapi jeritan mistis masih terdengar.

Liputan6.com, Bengkulu - Pasca-kebakaran hebat yang menewaskan lima tahanan, kondisi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Malabero saat ini sangat mencekam kala malam tiba. Jeritan mistis pada tengah malam sering terdengar warga sekitar dari dalam rutan yang gelap gulita.

Surya Irawan, warga Kelurahan Malabero, mengatakan mendengar teriakan minta tolong saat melintas di sebelah barat dinding rutan. Malam itu, ia berniat membuang sampah di kontainer milik Pemkot Bengkulu yang terparkir di samping Rutan Malabero. Tepatnya di bawah menara penjaga.

Dalam keadaan sepi dan gelap, ia mendengar lolongan anjing berkali-kali. Ia tak menghiraukannya karena menganggap lolongan biasa. Apalagi, wilayah itu memang banyak anjing berkeliaran. Suara lolongan menghilang dan berganti kesunyian.

Namun, senyap itu hanya sekejap. Beberapa detik kemudian, dia mendengar suara teriakan minta tolong dari balik tembok rutan. Tak yakin dengan pendengarannya, ia diam memastikan. Suara teriakan minta tolong semakin keras terdengar, seiring dengan aroma wangi tercium menyelip dari balik tumpukan sampah.

"Tolong, tolong, panas, panas, keluarkan kami!" ujar Surya menirukan teriakan yang didengarnya dari dalam Rutan Malabero, kepada Liputan6.com, Kamis (7/4/2016).

"Saya langsung lari tak lagi berani menoleh ke belakang," kata Surya lagi.

Jika ditelusuri, posisi Surya saat mendengar teriakan mistis itu tak jauh dari posisi kamar nomor 7. Kamar tersebut menjadi lokasi penemuan lima tahanan yang tewas terpanggang saat kerusuhan di Rutan Malabero terjadi pada Jumat, 25 Maret 2016.

Pengalaman yang membuat bulu kuduk merinding itu juga dialami Ratnawita. Warga yang tinggal di gerbang Rutan Malabero itu juga mengaku sering mendengar bunyi aneh dari dalam rutan.

Ia terkadang mendengar bunyi derap langkah sepatu bot tentara. Bunyi lain yang sering terdengar adalah bunyi besi yang diseret di atas lantai.

"Kami pernah coba minta tolong orang pintar untuk meredamnya, tapi masih saja tidak ada perubahan," ujar Ratnawita.

Video Terkini