Liputan6.com, Medan - Krisis listrik di Pulau Nias ditargetkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan selesai akhir pekan depan. Target itu menyusul pengiriman genset dari berbagai daerah ke Nias untuk mengatasi krisis listrik sejak hari Jumat, 1 April 2016.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin mengatakan, penyelesaian krisis listrik yang ditargetkan selesai pekan depan tidak akan menutupi seluruh kekurangan listrik di Nias.
"Tidak bisa semua, sekitar 80 persen," kata Amir di Medan, Jumat (8/4/2016).
Genset yang didatangkan untuk menyelesaikan persoalan listrik yang terjadi di Pulau Nias antara lain dari Riau, Jambi, Jakarta, Padang dan Aceh. Genset- genset tersebut diklaim membantu daya listrik di Nias untuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
"Tidak hanya itu, genset juga membantu operasional di rumah sakit, lapas, dan kantor pemerintahan tidak terganggu," jelas Amir.
Baca Juga
Terkait krisis listrik di Nias, Amir menyebut habisnya kontrak dengan sebuah perusahaan penyedia daya sebagai penyebabnya. Perusahaan itu semestinya memberi tahu PLN seharusnya dua bulan sebelum berakhir.
"Bagi pelanggan yang dirugikan akibat pemadaman ini, kita akan berikan kompensasi sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Permen ESDM Nomor 8 Tahun 2016," ucap Amir.
Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi mengungkapkan, untuk hari ini, genset-genset lain yang akan didatangkan adalah dari Langsa, Aceh 12 MW, Jakarta 1,9 MW dan Riau 3,2 MW. Total keseluruhan sekitar 17 MW.
"Tiga hari dari sekarang tidak akan ada pemadaman lagi untuk siang hari. Paling lambat gensetnya datang hari Minggu," kata Agung.
Bantuan genset itu, kata Agung, merupakan langkah jangka pendek yang dilakukan PLN untuk mengatasi krisis listrik di Nias. Untuk jangka panjang akan didatangkan mesin gas berkapasitas 25 MW yang akan masuk pada Agustus.
"Intinya akhir pekan ini atau awal minggu depan krisis listrik akan teratasi," kata Agung.