Sukses

Pantang Menyerah, Difabel di Papua Barat Kembangkan Bisnis

Kalangan difabel di Manokwari menjawab tantangan ibu menteri.

Liputan6.com, Manokwari - Penyandang disabilitas di Kabupaten Manokwari, Papua Barat fokus mengembangkan lima usaha ekonomi produktif. Lima usaha tersebut meliputi usaha meubeler, nelayan, usaha perdagangan, usaha bidang otomotif serta usaha di bidang seni.

Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Manokwari Anton Marani mengatakan usaha ini dilakukan secara personal, kecuali untuk usaha bidang seni yang dilakukan secara kolektif atau grup.

Dia sedang mendata kembali seluruh usaha yang jalankan 500 orang lebih difabel yang tergabung dalam organisasi tersebut. Pendataan itu dilakukan agar mereka memperoleh bantuan pada program usaha ekonomi produktif yang digelontorkan Kementerian Sosial.

"Setelah seluruh usaha terdata, selanjutnya akan kami sampaikan kepada Kementerian Sosial agar segera mendapat bantuan modal," kata dia di Manokwari, dilansir Antara, Minggu (10/4/2016).

Pekan lalu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendatangi sanggar penyandang disabilitas di Manokwari. "Kami bersyukur Ibu Menteri bisa melihat kami di Manokwari. Apa yang beliau sampaikan menyangkut pengembangan usaha dalam kunjungan itu adalah hal yang selama ini kami nanti," kata Anton.

Pada kunjungan itu, kata Anton, Menteri Khofifah memberi waktu selama dua minggu kepada difabel Manokwari untuk mengusulkan program usahanya.

"Saat ini pendataan sedang berlangsung, dalam waktu kurang dari dua minggu kami siap ajukan program usaha kami ke Kementerian," kata dia.

Dia berharap program usaha di Papua Barat yang akan diajukan menjadi perhatian serius, agar berkembang dan siap menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).  Anton juga berharap pemerintah daerah maupun pusat membangun gedung, kantor sekretariat, serta sanggar untuk agenda berkumpul dan berkreasi para difabel.