Sukses

Banjir Lahar dari Merapi, Begini Penampakan Kali Senowo

Banjir lahar dari Merapi bisa memutus jalur Yogyakarta-Magelang.

Liputan6.com, Semarang - Hujan lebat mengguyur puncak Merapi beberapa hari terakhir. Akibatnya, air limpahan hujan yang turun ke sungai membawa material lahar sisa erupsi 2010 ke sejumlah sungai.

Seperti terlihat di Kali Senowo, Selasa (12/4/2016), air keruh mengalir dengan arus cukup deras. Sungai yang berhulu di Merapi itu dikhawatirkan akan membawa material lahar dingin yang membahayakan.

Sumarjono, warga Desa Tutup Duwur yang berjarak sekitar 5 km dari puncak Merapi, khawatir banjir lahar yang datang bisa merusak infrastruktur yang ada.

Sebelumnya jembatan bambu yang dibangun warga sempat hilang dihanyutkan banjir lahar dingin. "Kalau melihat tanda-tandanya, banjir kali ini tidak sebesar sebelumnya," kata Sumarjono kepada Liputan6.com.


Sementara itu, warga lainnya, Danu Kusworo, menyebutkan hujan di puncak lebih besar dibanding di Pasar Talun, tempatnya bekerja. "Saya dapat kabar sudah sejam lalu, tapi di sini hujan masih belum deras," kata Danu.

Bambang Sustianto, warga lainnya, menyebutkan banjir lahar dingin di Kali Senowo yang kemudian berubah nama menjadi Sungai Pabelan itu pada bagian bawah frekuensinya lebih sering terjadi. Hal itu menguntungkan karena material tergerus sedikit demi sedikit.

"Kalau di Kali Putih, sekali banjir langsung besar dan memutus jalur Yogya-Magelang," kata Bambang.

Sementara itu, Basarnas Kantor SAR Semarang menyatakan setiap hari selalu siaga bencana. Salah satu kesiapannya adalah dengan menyiagakan personel-personel SAR menghadapi ancaman Merapi.

"Semoga semua aman. Namun kami tetap bersiap," kata Kepala Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Zulhawary.

Video Terkini