Liputan6.com, Bengkulu - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, membuat ulah. Mereka dengan beringas melempari ruang kunjungan dengan batu dan besi.
"Kerusuhan mulai jam 11.30 WIB, sebelum salat Jumat. Sekarang masih belum kondusif," ujar Kepala Kanwil Kemenkum dan HAM Provinsi Bengkulu Dewa Putu Gede saat dihubungi di Bengkulu, Jumat (15/4/2016).
Dewa mengungkapkan kerusuhan dipicu kebijakan kepala lapas yang akan memasang kamera pemantau atau CCTV pada lorong dan ruang tahanan serta narapidana.
Kalapas juga akan menyita seluruh telepon genggam para penghuni dan pengunjung lapas, serta melarang pengunjung yang membesuk mendekati ruang kunjungan secara bebas. Berdasarkan catatan, Lapas Curup saat ini dihuni 559 orang tahanan dan narapidana.
Baca Juga
"Kita akan tetapkan aturan secara ketat, tetapi ditolak oleh warga binaan," ujar Dewa.
Saat ini, ratusan personel gabungan kepolisian bersama TNI sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP). Aparat masih bekerja mengendalikan situasi. Pihaknya tidak mau lagi kecolongan seperti yang terjadi di Rutan Malabero, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, mereka meminta aparat untuk bertindak represif dan mengambil langkah tegas. Aparat juga diminta mengamankan para narapidana dan tahanan yang diduga menjadi pemicu kerusuhan.
"Kita minta aparat segera tangkap dan amankan warga binaan yang memicu kerusuhan ini agar tidak meluas," kata Dewa Putu Gede.
Â
Advertisement