Liputan6.com, Yogyakarta - Hati-hati berkata atau bercanda membawa bom saat hendak naik pesawat. Gara-gara mengaku membawa bom karena jengkel, M (28) warga Pabelan, Semarang, batal terbang.
M harus berurusan dengan polisi karena mengucapkan bom kepada pramugari Nam Air di pesawat yang akan bertolak dari Yogyakarta, Minggu 17 April 2016. M salah satu penumpang Nam Air In 9080 tujuan Palembang yang berangkat pukul 10.25 WIB.
Saat pramugari memastikan seluruh tas penumpang dimasukkan ke tempatnya, M tidak mau meletakkan tas kecilnya sembari mengatakan tasnya berisi bom. Mendengar M mengatakan bom tersebut, pramugari lantas melaporkan ke petugas ground darat.
Baca Juga
Selanjutnya petugas Nam Air berkoordinasi dengan petugas Avsec untuk menurunkan M dari pesawat untuk ditindak lanjuti dan dilakukan sterilisasi. "Petugas langsung menurunkan penumpang tersebut, dan diperiksa,"kata Kapolsek Depok Timur Kompol Dhanang Bagus Anggara, di Sleman, Minggu 17 April 2016.
Setelah petugas memastikan tidak ada bom seperti yang diucapkan M, pesawat diperbolehkan terbang. Sementara M masih menjalani pemeriksaan oleh pihak Airport Security Investigation.
Setelah selesai diperiksa petugas bandara M lalu diserahkan ke Polsek Depok Timur, Sleman untuk dimintai keterangan lanjutan. "Pelaku diberikan pembinaan, kita mengedepankan penyelesaian dengan pembinaan. Secara pribadi dia sudah rugi materi dan waktu," kata Dhanang.
Dhanang menyebut M melakukan perbuatan itu karena merasa jengkel dengan pelayanan maskapai tersebut. Namun Dhanang menjelaskan walaupun jengkel seharusnya kata bom juga tidak diucapkan M.
"Karena tidak bisa mengendalikan diri, terus mengucapkan kalimat bom, Hal itu merugikan diri sendiri serta psikologis orang di sekitarnya," kata Dhanang.