Sukses

Musik Pantura Menelusup ke Korea hingga Arab Saudi

Musik pantura jadi pelepas rindu kampung halaman para TKI.

Liputan6.com, Cirebon - Alunan musik gitar dan suling (tarling) di kawasan pantura Cirebon-Indramayu sudah melekat di hati warga. Meski sudah ke luar negeri, tarling masih disenangi warga pantura dan menjadi obat rindu kampung halaman.

Tak sedikit tenaga kerja Indonesia (TKI) di kawasan pantura rutin memutar lagu-lagu pantura di negara perantauan. Sumanto, misalnya. TKI yang bekerja di Korea ini sangat gemar mendengarkan lagu-lagu tarling Cirebon-Indramayu.

"Serasa berada di kampung halaman. Saya dan teman-teman TKI yang lain juga sering kumpul dengerin musik tarling bareng," ucap Sumanto, Senin (18/4/2016).

Dia mengatakan, untuk menjawab kerinduan di kampung halaman, para TKI membentuk sebuah paguyuban. Salah satu kegiatannya adalah bersilaturahmi dengan mendatangkan salah satu grup musik pantura Cirebon-Indramayu ke negara mereka.

Sumanto mengatakan kekeluargaan TKI asal Cirebon-Indramayu sangat erat. Banyak dari mereka membuat fans club bintang pantura.

"Kita patungan dan beruntung grup musiknya juga mengerti kita yang di sini, jadi harga bisa diatur. Yang penting bisa menghibur," katanya.

Sementara itu salah, seorang bintang pantura Cirebon, Rudy Setro, optimistis keberadaan musik pantura selalu digemari. Selain di Korea, beberapa TKI yang suka mendatangkan artis pantura Cirebon-Indramayu ada di Taiwan, Hongkong, Arab Saudi, dan Singapura.

Artis pantura juga sering melakukan promo album mereka ke negara tujuan TKI Cirebon-Indramayu. Melalui paguyuban yang dibentuk di sana, seniman pantura memasok album hingga merchandise artis yang digemari TKI.

"Ada koordinatornya di sana. Kami mempercayakan sepenuhnya sama koordinator TKI di negara setempat. Setelah uangnya terkumpul baru dibayarkan ke kami," kata Rudy.