Sukses

Berkebaya ala Kartini, 10 Ribu Buruh Siap Masuk Rekor Muri

Kegiatan ini untuk menanamkan semangat perjuangan RA Kartini yang kini mulai dilupakan kaum wanita.

Liputan6.com, Purbalingga - Dalam rangka memperingati hari lahir ke-137 Raden Ajeng (RA) Kartini, sedikitnya 10 ribu buruh pabrik rambut di Purbalingga, Jawa Tengah, bakal mengenakan pakaian kebaya. Ini sebagai upaya membangkitkan semangat Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Kegiatan ini juga akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Hanung Wikantono mewakili panitia mengatakan, buruh yang memakai kebaya tetap melaksanakan tugasnya masing-masing pada Kamis (21/4/2016). Artinya, rutinitas pekerjaan tetap jalan dan tanpa mengurangi produktivitas.

"Sejumlah manajemen pabrik yang telah menyatakan buruhnya memakai kebaya antara lain PT Royal Korindah, Indokores Sahabat, Hyup Sung, dan satu pabrik masih menunggu konfirmasi, yakni PT Boyang Industrial," ucap Hanung di Purbalingga, Rabu 20 April 2016.

Hanung yang tak lain Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Purbalingga menjelaskan, peringatan Hari Kartini yang melibatkan karyawati pabrik ini bukan untuk mencari sensasi. Peringatan ini untuk menanamkan semangat perjuangan RA Kartini yang kini mulai dilupakan kaum wanita.

Peringatan Hari Kartini tahun ini diharapkan meresap kepada seluruh kaum wanita di Purbalingga. Termasuk, para karyawati pabrik rambut yang membuat bulu mata palsu dan wig.

"Peringatan hari lahirnya Kartini ini sebagai bentuk penghormatan atas wujud perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan gender, dan emansipasi wanita. Kartini ada sebagai pahlawan, bukan dengan tindakan kekerasan, tapi tetap radikal, demi memperjuangkan kebenaran yang dipercayainya," ujar Hanung Wikantono.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Purbalingga Subeno menambahkan, selain kegiatan karyawati pabrik yang mengenakan pakaian kebaya, pada Rabu 20 April 2016 juga diadakan Lomba Memasak Nasi Goreng antar-Kepala SKPD dan Forkompinda di Pendapa Dipokusumo. Pesertanya 70 orang, termasuk Bupati Purbalingga Tasdi.

Puncak acara akan dilangsungkan pada Kamis 21 April ini, berupa upacara peringatan di Alun-alun Purbalingga. Para peserta akan memakai pakaian nasional kain dan kebaya.

Selain peserta upacara, para PNS pada hari Kartini tersebut juga mengenakan kain kebaya. "Tujuannya bukan untuk fashion semata. Tetapi lebih pada upaya menghargai dan mengingat kembali betapa beratnya perjuangan perempuan di masa Raden Ajeng Kartini," tutur Subeno.