Liputan6.com, Jambi - Gubernur Jambi Zumi Zola kemarin meninjau langsung lokasi pembangunan jalur evakuasi Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci. Jalur evakuasi dinilai penting, apalagi gunung api tertinggi di Indonesia itu tengah aktif.
"Jalur evakuasi ini sangat penting bagi warga di sini (Kerinci). Apabila sewaktu-waktu terjadi letusan, untuk cepat menuju daerah perlindungan," ujar Zumi Zola saat melihat pembangunan jalur evakuasi di Desa Pauh Tinggi, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci, Kamis, 21 April 2016.
Jalur evakuasi di Kecamatan Gunung Tujuh ini rencananya akan membelah lebatnya hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sepanjang kurang lebih 15 kilometer. Zola menyatakan sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), tapi masih akan menunggu surat izin resmi turun.
"Nanti akan turun tim pemantau setelah izin turun," kata Zola.
Baca Juga
Menurut dia, pembangunan jalur evakuasi di Gunung Kerinci itu sudah dianggarkan melalui APBD senilai Rp 50 miliar. Dana tersebut untuk biaya pembebasan lahan yang juga menunggu izin resmi dari KLH.
Zola yang didampingi Bupati Kerinci, Adirozal juga meninjau lokasi jalur evakuasi lain di Desa Batu Hampar, Kecamatan Kayu Aro. Jalur evakuasi di daerah itu mengular sepanjang 30 kilometer. Jalur ini menghubungkan antara Desa Batu Hampar dengan Desa Betung Mudik di Kecamatan Gunung Kerinci.
Gunung Kerinci sudah sepekan lebih berstatus waspada level II. Gunung dengan ketinggian 3.805 mdpl itu kerap mengeluarkan dentuman keras hingga menyemburkan asap hitam setinggi 300-900 meter. Aktivitas kegempaan juga terpantau sering dengan rata-rata 100-200 kali per hari.
Gunung api yang berada di kawasan Bukit Barisan atau di sebelah barat Provinsi Jambi itu dikelilingi lebatnya hutan TNKS sebagai habitat harimau dan badak Sumatera. Gunung Kerinci terakhir kali erupsi terjadi pada 2009 lalu.