Sukses

Hati-hati, Korban Anthrax di Gorontalo Terus Bertambah

Penyakit anthrax sangat mematikan bagi hewan berdarah panas dan manusia dalam sejarahnya pernah dijadikan senjata biologis.

Liputan6.com, Gorontalo - Warga Gorontalo korban terduga mengidap penyakit menular antraks bertambah dua orang dan kini menjadi empat orang. Dua warga itu berasal dari lokasi yang sama seperti dua korban terduga antraks sebelumnya, yaitu di desa Pentadio Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir mengatakan, penyebab dua warga yang terduga mengidap antraks itu akibat memakan daging kerbau sakit yang disembelih pemiliknya, beberapa hari lalu.

Kerbau inilah yang diduga menjadi sumber penularan bakteri Baccilus anthraxis, penyebab penyakit anthrax itu. Baccilus anthraxis sendiri sangat mematikan bagi hewan berdarah panas dan manusia dalam sejarahnya pernah dijadikan senjata biologis.

 "Dua warga itu berinisial VP (31) dan SB (35), yang juga warga Pentadio Barat. Diduga mereka terkena antraks usai mengkonsumsi daging kerbau milik EA (45) dan SL (23) yang sudah terlebih dahulu dirawat di Rumah Sakit Aloe Saboe," ungkap Roni seperti dilansir Antara, Jumat (22/4/2015).

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, mengatakan, hingga saat ini sudah tiga kerbau yang sakit dan mati.

"Sapi milik EA yang pertama disembelih, dagingnya diminta oleh warga sekitar untuk dikonsumsi, EA sendiri menjadi terduga antraks setelah menyembelih kerbau miliknya dan terkena darah kerbau," ucap Haris.

Hingga sekarang, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, gencar menyosialisasi mengenai antraks kepada pemilik sapi ternak di kabupaten itu dan juga tim dokter melakukan pengobatan serta vaksinasi kepada sapi milik warga di sekitar daerah terduga antraks.