Liputan6.com, Magelang - Kota Magelang mendadak mencekam di malam hari setelah penembak misterius berkeliaran dan memakan korban. Sudah tujuh perempuan yang menjadi korban aksi penembak misterius itu dalam bulan ini.
Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto menyebutkan pihaknya sudah menyebar petugas untuk mengungkap kasus itu. Penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, termasuk melalui barang bukti yang ada.
"Sejumlah saksi sudah diperiksa. Barang bukti peluru berupa gotri juga sudah kami periksa. Gotri tersebut mengenai dada salah satu orang, tetapi kena baju dan mental," Edi, Sabtu (23/4/2016).
Hasil penyelidikan sementara, polisi menduga penembakan dilakukan menggunakan senapan angin yang dimodifikasi. Hal itu didasari keterangan sejumlah saksi yang nyaris tak terdengar suara desingan dari peluru yang ditembakkan.
"Untuk motifnya belum diketahui pasti," kata Edi
Dalam sepekan terakhir dilaporkan terjadi penembakan misterius. Peristiwa diawali di kawasan Jalan Pemuda (Pecinan), Kota Magelang. Informasi yang dihimpun Liputan6.com menyebutkan penembakan tersebut dilakukan menjelang jam tutup pertokoan.
Baca Juga
Agus Tri Purnami (28), pegawai Apotek Enggal yang merupakan salah satu korban menjelaskan kala itu ia bermaksud pulang. Saat baru beberapa langkah berjalan, ia mendengar suara tembakan.
"Baru nyadar kalau pinggang kiri saya sakit," kata Agus Tri Purnami.
Namun setelah dibawa ke RSUD Tidar dan difoto rontgen, tak ada peluru yang bersarang di lukanya. Hal itu mirip yang dialami Dwi (16). Saat itu, ia baru selesai makan di kawasan Alun-Alun Magelang.
"Waktu mau pulang, tiba-tiba mendengar letusan. Paha rasanya nyeri. Bahkan jalan saja nggak kuat," kata Dwi.
Kejadian ini akhirnya membuat polisi menyebar petugas pada jam-jam dimana terjadi teror itu. Selain itu, kaum perempuan disarankan agar setiap bepergian malam hari diminta ada yang menemani.
Atas hal itu, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berharap penembak misterius segera tertangkap. Menurut dia, tindakan penembakan secara berulang dengan korban berbeda itu sudah tergolong teror.
"Tolong, jangan begitulah, kasihan yang dicederai itu juga orang biasa," kata Sigit melalui sambungan telepon selulernya.
Jika motivasi penembakan itu dilakukan untuk mengacau ketentraman warga, ia memastikan akan gagal karena hingga saat ini Kota Magelang tetap normal, nyaman, dan baik.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Lilik Darmanto belum bisa dihubungi tentang hal ini. Hingga kini belum diketahui apakah Polda Jateng akan menerjunkan tim khusus untuk membantu pengungkapan kasus penembak misterius itu.