Liputan6.com, Batam - Feby Kurnia, mahasiswi UGMÂ yang ditemukan tewas di toilet Gedung S2 dan S3 FMIPAÂ Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, berasal dari Batam. Ayahanda Feby, Regar (50) menyebutkan ada kejanggalan jelang kematian putrinya itu.
Regar menuturkan, pemilik kos tempat Feby tinggal sempat memberitahunya jika putrinya tidak pulang hingga Kamis sore, 28 April 2016. Padahal, mahasiswi UGMÂ itu biasanya sudah pulang ke kos sejak pukul 14.00 WIB.
Istri Regar kemudian mengontak Feby untuk menanyakan kebenaran informasi itu pada malam harinya. Sejumlah pertanyaan dilontarkan istri Regar melalui aplikasi Line sehabis Isya. Salah satunya menanyakan lokasi Feby saat itu.
Baca Juga
Pertanyaan itu dijawab oleh pemegang ponsel dengan kalimat, "Sedang di rumah teman untuk mengerjakan tugas." Jawaban itu tidak memuaskan ibunda Feby. Ia terus saja menanyakan pertanyaan yang sama secara berulang hingga akhirnya orang tersebut menyebutkan, "Jangan resah."
Ibunda Feby seketika merasa janggal. Keganjilan semakin tampak saat putrinya itu menanyakan kabar dirinya. Padahal selama ini, sang putri tak pernah berinisiatif menanyakan hal tersebut. Keganjilan itu kemudian disampaikan kepada sang suami.
"Biasanya, ibunya yang menanyakan kabar lebih dulu. Ini kebalik," tutur Regar saat ditemui di rumahnya, Komplek Nusa Jaya Blok A14/13, Seipanas, Batam, Selasa (3/5/2016).
Keesokan harinya, Regar mengontak Diniati, kakak sepupu Feby, yang kebetulan tinggal sekos dengan mahasiswi UGM itu. Kepada mahasiswi S2 UGM itu, Regar menyampaikan kekhawatiran atas diri Feby. Diniati lalu mengontak pihak senat kampusnya tentang Feby yang menghilang.
"Dari senat kampus sudah menghubungi melalui chat. Yang membalas di hape Feby menyatakan ia di Monjali. Tidak mau memberi keterangan akhirnya dimatikan," ucap Regar menirukan penjelasan Diniati.
Selang beberapa hari, Feby ditemukan sudah tewas di toilet lantai 5 Gedung Pascasarjana FMIPA. Pada tubuh mahasiswi Geofisika UGM itu ditemukan bekas jeratan di leher, sehingga diduga ia dibunuh. Polisi kini sedang mengautopsi jenazah perempuan itu di RS Sardjito dan akan segera dipulangkan ke Batam setelah autopsi selesai.