Liputan6.com, Gowa - Lembah Ramma, yang terletak di perbukitan kaki Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, adalah tempat liburan panjang kelompok pencinta alam se-Indonesia sejak Kamis 5 Mei 2016.
Silaturahmi antarpencinta semesta itu dirangkai juga dengan sejumlah kegiatan sosial lainnya. Misalnya, pembagian buku kepada anak sekolah, perbaikan sarana infrastruktur bangunan SD Inpres Lembanna‎, hingga seminar lingkungan hidup.
Untuk mencapai Lembah Ramma di Gunung Bawakaraeng, rute yang ditempuh tidak terlalu sulit. Sebab dari Kota Makassar, sopir angkutan umum siap mengantar menuju Malino, Kabupaten Gowa.
Dari Malino, pelancong melanjutkan perjalanan ke Dusun Lembanna, permukiman penduduk kaki gunung.
Baca Juga
Bagi masyarakat setempat, sebutan Bawakaraeng mempunyai makna tersendiri. 'Bawa' dimaknai sebagai mulut, sedangkan 'Karaeng' adalah Tuhan.
Jadi Gunung Bawakaraeng diartikan sebagai Gunung Mulut Tuhan yang berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
"Memang secara ekologis Gunung Bawakaraeng memiliki posisi vital karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai," kata Ari, seorang peserta Jambore KPA kepada Liputan6.com, Jumat (6/5/2016).
Menurut Ari, penganut sinkretisme di wilayah sekitar Gunung Mulut Tuhan meyakini bahwa Gunung Bawakaraeng yakni tempat pertemuan para wali dan dikenal angker karena beragam peristiwa gain yang di luar akal sehat manusia kerap terjadi di sana.
"Bahkan ada juga penganut keyakinan yang dulunya menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng. Biasanya terjadi jika musim haji atau bulan Zulhijah tiba atau bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci," kata dia.
Advertisement